Makassar, IDN Times - Aksi demonstrasi mahasiswa, buruh, dan kelompok masyarakat yang berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Sulsel, membuat sejumlah fasilitas publik rusak. Saat kericuhan, sejumlah oknum dari arah demonstran melempari petugas kepolisian kemudian dibalas tembakan gas air mata.
Salah satu fasilitas yang terimbas adalah kantor Pengadilan Tinggi Makassar yang letaknya berada persis di sebelah kiri gedung DPRD Sulsel. Dari pantauan IDN Times di lokasi, Jumat (9/10/2020), beberapa jendela terlihat sudah tidak memiliki kaca. Menurut penuturan seorang pegawai, kaca di kantor ini pecah akibat terkena lemparan batu.
"Mungkin dikira di sini kantor DPRD-nya makanya dilempar. Ini jendela semua sudah tidak ada kacanya karena pecah waktu dilempar kemarin. Sisa-sisa pecahannya sudah dibersihkan semua tadi pagi," kata Wawan, salah seorang pegawai di Pengadilan Tinggi Makassar, Jumat.
1. Gedung DPRD Sulsel tidak mengalami kerusakan
Sementara di gedung DPRD Sulsel sendiri, tak tampak ada kerusakan seperti yang terlihat di Pengadilan Tinggi Makassar. Kondisi gedung tersebut masih sama seperti sebelumnya.
"Di sini tidak ada kerusakan hanya saja motor-motor pegawai yang terkena lemparan batu. Tapi kalau kerusakan berat tidak ada," kata pegawai tersebut.
Hingga hari ini, kawat besi masih terlihat berada di depan gedung DPRD Sulsel. Bentrokan sendiri terjadi saat sejumlah demonstran mencoba masuk ke gedung DPRD Sulsel.
2. Pos lantas hingga videotron di Kantor Gubernur Sulsel juga jadi sasaran
Kericuhan juga berimbas pada Pos Lantas di bawah jalan layang atau flyover yang berada di Jalan Pettarani. Dalam video yang beredar, tampak 3 orang membakar pos lantas tersebut.
Pagar Nipah Mal yang berada tepat di sebelah Kantor Gubernur Sulsel juga turut mengalami kerusakan. Kerugian ini belum termasuk kendaraan-kendaraan dinas.
Selanjutnya, satu unit videotron di depan Kantor Gubernur Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo. Massa yang menjelang tengah malam belum bubar itu membakar videotron yang terpajang di gerbang masuk Kantor Gubernur.
Sebagai informasi, videotron ini dimanfaatkan Pemprov Sulsel untuk menyosialisasikan berbagai program dan kebijakan. Selain itu juga dimanfaatkan sebagai tempat penayangan iklan layanan masyarakat.
3. Kadis Kominfo SP Sulsel sesalkan pengrusakan videotron
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian Sulsel, Amson Padolo, sangat menyesalkan tindakan massa yang telah merusak Videotron tersebut. Selain karena kerugian materil juga karena benda itu merupakan fasilitas publik.
"Itu kan kemarin September 2019 pengadaannya sebesar Rp983 juta. Mahal memang apalagi karena itu kan milik publik, milik negara," katanya saat dihubungi IDN Times.
Harusnya, lanjut Amson, demonstran bisa melihat mana fasilitas publik yang digunakan untuk masyarakat sehingga tidak dirusak. Selama ini, videotron juga menjadi sarana komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat.
"Kalau rusak kan imbasnya penyampaian informasi itu jadi mengalami hambatan," lanjut Amson.
Untuk tindak lanjutnya, Amson mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pimpinan, dalam hal ini Gubernur dan Biro Aset karena videotron itu termasuk aset milik Pemprov Sulsel.
"Kalau perbaikannya kita belum tahu karena kan kalau dilihat sepertinya tidak bisa lagi diperbaiki karena sudah hangus," katanya.
Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/ashrawi-muin/kantor-pn-makassar-dilempari-saat-demo-pegawai-mungkin-dikira-dprd
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami