Makassar, IDN Times - Dalam sepekan terakhir, tiga kasus jenazah pasien PDP virus corona (COVID-19) diambil paksa oleh pihak keluarga di Makassar, Sulawesi Selatan. Insiden terjadi di tiga rumah sakit berbeda, yaitu di RSKD Dadi (3 Mei), RSUD Labuang Baji (5 Mei), dan RS Stella Maris (7 Mei).
Maraknya pengambilan paksa jenazah pasien PDP oleh pihak keluarga ini diduga karena masyarakat belum terlalu memahami protokol penanganan jenazah COVID-19, meskipun jenazah tersebut masih berstatus PDP. Masalahnya, hasil tes swab baru diketahui setelah pasien tersebut meninggal, seperti pada kasus yang terjadi di RS Stella Maris.
"Terkait dengan kasus yang terakhir (Stella Maris) kita melihat pasien itu datang pagi malamnya meninggal. Jadi prosesnya begitu cepat. Tapi juga memang pihak rumah sakit dan tim dokternya dengan baik melakukan pemeriksaan sehingga sampai pada kesimpulan bahwa pasien yang bersangkutan PDP," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel, Ichsan Mustari saat memberikan keterangan pers via Zoom, Senin (8/6).
1. Pemakaman khusus jenazah pasien COVID-19 ada karena sempat terjadi penolakan oleh warga
Ichsan meminta masyarakat harus saling menghormati dalam penanganan COVID-19 ini. Hal ini semata-mata untuk mendukung upaya dalam memutus mata rantai penularan COVID-19. Maka dari itu, kata Ichsan, pihaknya sangat mengharapkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan termasuk dengan tidak melakukan kontak langsung dengan jenazah pasien kasus COVID-19, meskipun masih berstatus PDP.
Itulah sebabnya, lanjut Ichsan, pemakaman pasien positif COVID-19 dengan pasien PDP harus dipisahkan dengan pemakaman umum. Jenazah yang meninggal karena PDP memang harus dimakamkan sesuai dengan prosedur penanganan jenazah COVID-19 dan tidak boleh dibiarkan terlalu lama yakni hanya 4 jam.
"Ini kan ada tiga kasus dengan situasi yang berbeda. Tapi memang kita berharap kepatuhan. Karena awalnya sebenarnya kenapa sampai dibuatkan pemakaman tersendiri itu juga kan karena banyak masyarakat yang menolak untuk di TPU. Kemudian inisiatif Bapak Gubernur untuk menempatkan satu lahan milik pemprov di Macanda itu sebagai tempat pemakaman umum kasus COVID-19," ucap Ichsan.
2. Pemerintah akan gencar melakukan edukasi
Berkaca dari tiga insiden tersebut, Ichsan mengatakan Pemprov Sulsel melalui tim Gugus Tugas akan gencar memberikan edukasi kepada masyarakat. Edukasi itu bisa berupa mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan ataupun menjelaskan tentang apa itu COVID-19.
Pemulasaraan jenazah PDP yang harus dilakukan sesuai standar penanganan jenazah COVID-19 dan berujung pada pengambilan paksa jenazah, menurut Ichsan, bukanlah masalah utama. Masalah sebenarnya, menurut Ichsan, ialah bagaimana upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Makanya edukasi harus gencar dilakukan agar masyarakat memahami sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini.
"Edukasi mengenai penolakan sebagian kecil tempat di Makassar, kita sudah koordinasi dengan Gugus Tugas untuk bagaimana melakukan edukasi yang kuat ke RT/RW. Karena kalau seperti itu kan saya kira persoalan miss komunikasi saja. Insya Allah, Gugus Tugas di Makassar sedang melakukan edukasi kepada masyarakat yang belum paham," kata Ichsan.
Baca Juga: Viral Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP dari Rumah Sakit di Makassar
3. Orang yang terlibat pengambilan paksa jenazah pasien sedang dilakukan tracing contact
Ichsan juga menambahkan bahwa saat ini Dinas Kesehatan Kota Makassar bersama TNI dan kepolisian juga sementara melakukan pelacakan atau tracing contact terhadap siapa saja yang ikut dalam insiden pengambilan paksa jenazah pasien PDP tersebut. Apalagi salah satu dari ketiga pasien tersebut ternyata positif COVID-19.
"Teman-teman dari TNI-Polri sudah melakukan pelacakan siapa yang ikut dalam itu, dilakukan edukasi. Demikian pula dari Dinas Kesehatan kota sudah melakukan tracing kepada orang yang melakukan pengambilan paksa karena mereka ini adalah orang-orang yang kemungkinan besar tertular," kata Ichsan.
Baca Juga: Jenazah Dibawa Pulang Keluarga di Makassar Ternyata Positif COVID-19
Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/ashrawi-muin/tni-polri-lacak-warga-yang-ikut-ambil-paksa-jenazah-pdp-di-makassar
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami