Makassar, IDN Times - Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar menyediakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer. Dekan Farmasi Unhas Subehan mengatakan, persediaan pembersih tangan alami yang diproduksi, siap digunakan oleh kalangan sivitas akademika dan tamu di lingkup Unhas.
"Setelah kasus Covid-19 mulai merebak, ini menjadi momen memperkenalkan hasil karya, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab sosial kita, paling tidak untuk kalangan sivitas akademika Unhas," kata Subehan dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times di Makassar, Kamis (12/3).
1. Hand sanitizer produksi Unhas telah melalui proses penyempurnaan
Subehan menjelaskan, bahwa ide membuat hand sanitizer ini sebenarnya sudah ada sejak setahun lalu. Namun, setelah melalui proses riset, ada penyempurnaan bahan yang digunakan, agar sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).
"Produksi hand sanitizer merupakan salah satu bagian dari Center of Excellence Fakultas Farmasi. Sebelumnya kita sudah melakukan penyempurnaan produk," ungkap Subehan.
Menurut Subehan, persediaan hand sanitizer ini juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial Fakultas Farmasi Unhas dalam upaya penanggulangan penyebaran virus Covid-19. Khususnya pencegahan di lingkup mahasiswa Unhas.
2. Hand sanitizer belum punya izin edar ke masyarakat
Lebih lanjut Subehan menambahkan, bahwa produk hand sanitizer buatan Unhas tersebut sudah melalui tahap uji coba dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Namun, produk ini belum bisa disebarkan secara luas kepada masyarakat karena belum memiliki izin edar dari pemerintah.
"Saat ini digunakan oleh kalangan sivitas akademika Unhas saja, setidaknya persediaan Unhas tercukupi. Kita belum bagi ke masyarakat, mengingat kondisi di mana ada beberapa kalangan menimbun produk seperti ini," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak Fakultas Farmasi Unhas, lanjut Subehan, sementara mengurus izin peredaran ke pemerintah melalui instansi terkait.
"Kita khawatirkan ada yang mengumpulkan kemudian mengkomersilkan secara pribadi. Kami berkomitmen untuk menyediakan produk Farmasi yang dibutuhkan masyarakat. Sekarang kita sedang mengurus surat izin edar," lanjut Subehan.
Baca Juga: Sederet Alasan Kuat Aliansi Mahasiswa Unhas Tolak Omnibus Law
3. Tidak ada kendala dalam produksi hand sanitizer meski bahan baku sempat langka
Dalam pembuatan produk ini, Fakultas Farmasi Unhas, kata Subehan, tidak mendapatkan kendala yang berarti. Meskipun, sejak wabah Covid-19 merebak, terjadi kelangkaan bahan baku. Namun demikian, Fakultas Farmasi Unhas masih bisa memenuhi kebutuhan untuk terus memproduksi cairan pembersih tangan.
Subehan menambahkan bahwa sebelum Covid-19 masuk ke Indonesia, Fakultas Farmasi sudah mengambil langkah efektif pencegahan dengan menyediakan hand sanitizer tersebut dalam kegiatan Unhas yang dihadiri oleh kalangan akademisi di luar Unhas.
"Misalnya saat Forum Majelis Wali Amanat pada awal Februari lalu, kita sediakan hand sanitizer untuk digunakan selama acara. Tujuannya adalah untuk mendukung pola hidup sehat," jelas Subehan.
Fakultas Farmasi telah menyediakan hand sanitizer produksinya ini pada beberapa titik, seperti Gedung Rektorat Unhas, fakultas maupun unit kerja yang ada di Unhas. Pada pelaksanaan Wisuda Periode III Tahun Akademik 2019/2020 yang akan berlangsung pada tanggal 17 dan 18 Maret 2020 mendatang, panitia akan menyediakan juga Hand Sanitizer produksi Fakultas Farmasi pada puluhan titik di sekitar pintu masuk.
"Sehingga dapat digunakan oleh wisudawan dan keluarganya. Wisuda ini akan diikuti oleh lebih dua ribu wisudawan," ucap Subehan menyudahi.
Baca Juga: Cegah Corona, Mahasiswa UMI Demo Cara Bikin Hand Sanitizer Sendiri
Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/sahrul-ramadan-1/kendala-izin-edar-produk-hand-sanitizer-buatan-unhas-belum-dipasarkan
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami