Pandemik, Perayaan Imlek di Makassar Tanpa Kumpul-kumpul


Makassar, IDN Times - Warga Tionghoa, termasuk di Kota Makassar, merasakan ada yang berbeda dengan perayaan tahun baru Imlek kali ini. Jika biasanya tahun baru Imlek dirayakan dengan meriah, tahun ini suasananya berbeda karena pandemik COVID-19.

Diana (27 tahun), salah seorang warga Tionghoa yang berasal dari Kecamatan Mariso, memilih tidak bersilaturahmi dengan keluarga besarnya seperti saat perayaan Imlek di tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau tahun lalu kami sekeluarga besar mengadakan acara di suatu tempat, contoh hotel kita sewa. Dikumpul semua di sana, jadi kita tidak kumpul satu-satu," kata Diana saat ditemui di Klenteng Xian Ma Makassar, Jumat (12/2/2021).

Baca Juga: Menelusuri Jejak Tionghoa di Makassar:  Sebutan Sanggalea Hingga Arak

1. Bersilaturahmi melalui telepon dan WhatsApp

Pandemik, Perayaan Imlek di Makassar Tanpa Kumpul-kumpulWarga Tionghoa bersembahyang di Klenteng Xian Ma Makassar, Jumat (12/2/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Tahun ini, pandemik COVID-19 memaksa Diana untuk tidak bersilaturahmi dengan meriah bersama keluarga besarnya. Dia harus rela menahan kerinduan untuk berkumpul bersama, kecuali hanya dengan keluarga intinya saja.  

"Cuma satu keluarga kecil, hanya saudara dan orang tua atau keluarga dekat. Kalau keluarga yang lain, kita cuma silaturahmi lewat telepon atau WA saja," kata Diana.

Diana sangat paham bahwa dalam situasi pandemik, sangat rawan jika berkumpul dalam jumlah besar. Makanya keluarganya tidak mengadakan silaturahmi besar tahun ini. 

"Karena zaman sekarang orang udah pada takut juga sih saling kumpul. Lebih aman seperti ini," katanya.

Dia pun berharap tahun baru Imlek ini menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya. "Mudah-mudahan pandemik lebih cepat berakhir supaya bisa berkumpul keluarga lagi bersama teman-teman juga," kata Diana.

2. Banyak acara besar yang harus ditiadakan

Pandemik, Perayaan Imlek di Makassar Tanpa Kumpul-kumpulSuasana di dalam Klenteng Xian Ma Makassar, Jumat (12/2/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Sementara itu, Humas Klenteng Xian Ma, Robbyanto, juga mengakui perayaan tahun baru Imlek tahun ini jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, banyak acara yang terpaksa harus ditiadakan.

"Yang ditiadakan termasuk barongsai, malam Imlek biasa sampai malam, cap go meh, semua kita tidak tiadakan," kata Robbyanto.

Robbyanto mengatakan acara-acara tersebut ditiadakan karena mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak berkumpul terlalu ramai. Menurutnya, hal paling utama saat ini adalah tidak lupa menjaga protokol kesehatan.

3. Sedikit orang yang datang ke klenteng

Pandemik, Perayaan Imlek di Makassar Tanpa Kumpul-kumpulWarga Tionghoa bersembahyang di Klenteng Xian Ma Makassar, Jumat (12/2/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Robbyanto mengaku ada penurunan jumlah orang yang datang bersembah yang di klenteng. Penurunan itu sekitar 70 persen. Tahun lalu, orang yang datang bisa sampai 1.000 orang.

Pihaknya sempat berencana untuk membatasi setiap orang yang datang hanya 10 orang atau bergantian. Namun karena orang yang datang sedikit, maka pihaknya merasa tidak perlu membatasi.

"Imbauan dari kita kalau boleh sembayang dari rumah, itu sama saja."

Baca Juga: Fakta-fakta Imlek di Indonesia, Dilarang Soeharto Diizinkan Gus Dur 



Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/ashrawi-muin/pandemik-perayaan-imlek-di-makassar-tanpa-kumpul-kumpulbr

Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.