Baliho Rizieq Shihab di Makassar Dicopot dan Dikembalikan ke FPI


Makassar, IDN Times - Petugas Satpol PP mencopot baliho Rizieq Shihab di Makassar, Sulawesi Selatan. Tiga baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) yang dicopot masing-masing dua di Kecamatan Bontoala dan satu lagi di Kecamatan Mamajang.

Kasatpol PP Kota Makassar, Iman Hud, mengatakan penurunan baliho pada Sabtu, 21 November lalu, merupakan upaya persuasif pemerintah kota. Sebab pihaknya tak ingin baliho tersebut memicu perpecahan atau jadi bahan provokasi. 

"Saya lebih mengedepankan bahwa menurunkan baliho itu lebih utama untuk menjaga keharmonisan hubungan kita semua untuk tidak menjadi bahan provokator," kata Iman Hud kepada IDN Times, Minggu (22/11/2020).

1. Baliho Rizieq diturunkan setelah Satpol PP Makassar berkomunikasi dengan FPI

Baliho Rizieq Shihab di Makassar Dicopot dan Dikembalikan ke FPI Petugas Satpol PP Makassar menurunkan baliho bergambar Rizieq Shihab. Dok. IDN Times/Istimewa

Iman mengatakan penurunan baliho itu dilakukan setelah pihak Satpol PP berkomunikasi dengan pengurus FPI Makassar, Ustaz Agus. Dia mengaku bersyukur lantaran pihak FPI sangat terbuka dan bisa diajak berkomunikasi dengan baik. 

"Saya turunkan baliho itu secara resmi berdasarkan konsultasi saya dengan teman-teman FPI. Kalau dibilang masih ada yang belum diturunkan, ya nilai itu bukan diukur dari berapa banyak yang diturunkan," katanya.

Selain itu, dia mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan sebelum menurun baliho tersebut. 

"Semua saya lakukan berjenjang, lewat lurah, camat. Kalau misalnya camat belum bisa, saya yang turun," kata Iman.

Baca Juga: Sempat Sakit, Rizieq Shihab akan Jalani Tes Usap COVID-19 Mandiri

2. Satpol PP Makassar utamakan asas humanisme, tak ingin menjadi polemik

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor's picks

Baliho Rizieq Shihab di Makassar Dicopot dan Dikembalikan ke FPI Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta, Jumat (20/11/2020). Sebanyak 500 personel gabungan dari TNI dikerahkan untuk menertibkan spanduk ataupun baliho yang tidak memiliki izin di wilayah yang berada di bawah pengamanan Kodam Jaya/Jayakarta (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Dalam menurunkan baliho Rizieq, Iman mengatakan lebih mengutamakan asas humanisme. Menurutnya, jika semua bisa dikomunikasikan dengan baik maka untuk apa menunjukkan arogansi kewenangan. 

"Kita sampaikan bahwa Habib kan sudah datang ke Indonesia, ini balihonya sudah satu bulan. Sudilah kiranya untuk diturunkan. Mereka terima," katanya.

Dia mengatakan penurunan baliho ini sudah menjadi kewenangan Satpol PP. Dia tak ingin jika TNI sampai turun tangan untuk menurunkan semua baliho Rizieq yang terpasang seperti yang terjadi di Jakarta.

"Kita tidak ingin terjadi polemik seperti itu. Kita juga tidak punya tendensi apa-apa dalam menurunkan baliho itu, tidak ada rasa kebencian. Tapi murni karena tidak ingin tercerai berai," katanya.

3. Baliho yang diturunkan telah dikembalikan

Baliho Rizieq Shihab di Makassar Dicopot dan Dikembalikan ke FPI Bendera Bergambar Rizieq Shihab saat Aksi Bela Muslim Uighur (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Menurut Iman, baliho Rizieq yang diturunkan itu kini sudah dikembalikan kepada pihak yang memasangnya. Bahkan, kata dia, baliho yang masih tersisa akan diturunkan sendiri oleh pihak FPI.

"Jangan sampai baliho ini rusak, makanya kita lipat rapi kita serahkan kepada orangnya. Bahkan Ustaz Agus itu mengatakan yang belum Satpol turunkan biarlah kami turunkan," katanya.

Hingga saat ini, Iman mengaku pihaknya masih terus berkomunikasi dengan pihak FPI. 

Baca Juga: Polda Jabar Akan Panggil Rizieq Shihab soal Kerumunan di Megamendung 



Sumber : https://www.idntimes.com/news/indonesia/ashrawi-muin/satpol-pp-copot-dan-kembalikan-baliho-rizieq-shihab-ke-fpi-makassar-nasional

Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.