Makassar, IDN Times - Pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi memasuki babak baru. Pasalnya, jalur Mandai di Kabupaten Maros sampai Makassar New Port (MNP) di Kota Makassar kini mulai masuk tahap perencanaan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Jumardi. Dia pun telah membahas hal ini bersama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
"Kami membahas perencanaan jalur Kereta Api dari daerah Untia. Untuk spesifiknya tidak kami sebutkan, intinya jalur kereta api dari Mandai ke arah Makassar New Port itu siap dilaksanakan," kata Jumardi, Rabu (12/8/2020).
Jalur kereta Makassar-Maros merupakan bagian dari proyek jalur kereta Trans Sulawesi. Pada tahap awal, direncanakan pembangunan jalur kereta sepanjang 145 kilometer dari Makassar ke Parepare.
Baca Juga: Proyek Jalur Kereta Api Sulsel Terkendala Anggaran Pembebasan Lahan
1. Pengadaan lahan masih sementara dibicarakan
Menurut Jumardi, proses untuk tahapan ini masih akan berkaitan dengan proses pengadaan lahan. Namun ini masih dalam pembicaraan awal termasuk soal hibah lahan dari salah satu pengembang, yakni Summarecon.
Menurutnya, walaupun Summarecon sudah bersedia menghibahkan lahannya namun tetap harus ada perjanjian secara resmi.
"Jadi pengembang menghibahkan tanahnya untuk digunakan nanti sebagai jalur kereta api, cuma akan dibahas nanti tidak cukup sekedar siap tapi juga ada MoU," katanya.
2. Jalur Maros-Makassar direncanakan sepanjang 15 km
Jumardi menyebutkan, panjang jalur ini dari Mandai ke MNP nantinya adalah 15 km. Pihaknya pun menargetkan jalur Barru Mandai sudah bisa selesai tahun depan sehingga bisa dilanjutkan untuk jalur Maros-Makassar.
Sebagaimana diketahui, pengerjaan untuk jalur Makassar-Parepare hingga kini juga masih terus dikerjakan. Konstruksi untuk segmen jalur Barru menunju Pelabuhan Garongkong juga telah diselesaikan.
Jumardi menjelaskan pembangunan ini membutuhkan biaya sebesar Rp60 miliar per kilometer. Angka tersebut bisa melonjak tergantung konstruksi dari rel kereta api yang akan dibangun.
"Kalau lihat konstruksinya memang lebih mahal. Saya sudah kasih ancang-ancang kalau konstruksi seperti itu Rp250 miliar memang mahal tapi tergantung kondisinya cuma tidak semuanya mungkin," katanya.
3. Gubernur Sulsel tak khawatir soal lahan
Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, mengklaim permasalahan lahan kereta api sudah tidak perlu dikhawatirkan, termasuk untuk jalur Maros-Makassar. Pasalnya, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) secara intens. Selain itu dia juga mengaku telah berkoordinasi dengan Summarecon.
"Lahan tidak ada masalah. Kita juga panggil Summarecon yang punya lahan paling besar. Mereka siap memberikan lahannya. Jadi tidak perlu pembebasan lahan," katanya.
Baca Juga: Kereta Api Makassar - Parepare Ditargetkan Beroperasi Juni 2021
Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/ashrawi-muin/jalur-kereta-api-maros-makassar-masuk-tahap-perencanaan
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami