Makassar, IDN Times - Situasi pandemik COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi Kamaria. Wanita 43 tahun itu sehari-hari menjajakan umbul-umbul dan bendera merah putih, jelang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang diperingati setiap 17 Agustus.
Saban hari, Kamaria berjualan di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar. Tepatnya di trotoar depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Di sana dia menjajakan barang dagangannya, membentangkan benderah merah putih dan berbagai atribut yang berhubungan dengan simbol negara.
Menjual bendera merupakan aktivitas musiman bagi Kamaria. Dan situasi pandemik menjadi pengalaman berbeda baginya tahun ini. Yang paling terasa, jumlah permintaan atau pembeli yang jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tapi dia tetap bersemangat, berjualan dari pagi hingga malam.
"Biasa mulai jualan, kalau abis salat subuh saya sudah di sini...Karena baku buru dengan waktu. Kita jaga jangan sampai ada pembeli pagi-pagi sekali," kata Kamaria, saat berbincang dengan IDN Times, di tempat dagangannya, Selasa (11/8/2020).
Baca Juga: Catat Ya, Bendera Merah-Putih Harus Mulai Dikibarkan per 1 Agustus!
1. Berjualan bendera sejak 4 tahun lalu
Kamaria bercerita, dia sudah berjualan bendera sejak empat tahun yang lalu, tepatnya 2016. Warga kompleks Bumi Tamalanrea Permai (BTP) ini mengaku kerap berpindah lokasi untuk menjajakan barang dagangannya.
Trotoar depan UMI jadi lokasi terlama yang dia tempati. Kamaria sadar bahwa tempat itu terlarang untuk berjualan. Tapi karena desakan ekonomi, mau tidak mau dia tetap berjualan di sana.
"Sempat berapa kali kena teguran dari Satpol PP sama petugas kecamatan," kata dia.
Menurut Kamaria, lokasinya berjualan sebenarnya cukup strategis. Pada tahun-tahun sebelumnya, lapaknya ramai dikunjungi orang untuk membeli bendera. Biasanya, dalam sehari ada enam sampai tujuh lembar yang laku.
"Kalau dibandingkan dengan sekarang, satu saja satu hari harus bersabar," ujarnya.
2. Jangankan membeli, orang yang singgah saja jarang
Kamaria menuturkan, setiap hari dia diantar ke lapak oleh suaminya yang buruh harian. Bendera dan atribut dia dapatkan lewat pembelian berjumlah besar dari luar kota. Dia memilih menjual bendera karena penghasilannya lumayan, dengan modal yang tidak begitu banyak.
Kamaria bilang modalnya sekitar Rp6 juta. Dia kemudian menjual bendera atau atribut yang ukurannya variatif, dengan harga berkisar Rp60 ribu hingga Rp130 ribu. Biasanya, dia butuh berminggu-minggu jelang HUT RI hingga jualannya habis laku terjual.
"Tapi karena corona ini jangankan laku, datang pembeli saja kurang. Biar sekarang-sekarang ini mau 17 Agustus, kurang sekali. Beda dengan tahun-tahun lalu, berapa minggu sebelumnya 17-an sudah banyak yang bisa dijual," kata dia.
3. Pedagang bendera menitip harapan jelang HUT ke-75 Indonesia
Kamaria mengaku menjual bendera untuk membantu perekonomian keluarga. Keuntungan yang dia dapat ditabung untuk dijadikan modal. Sebagian disimpan untuk membiayai kuliah anak.
"Sisanya dipakai untuk makan. Kadang ditutupi kebutuhan kalau bapak dapat kerjaan," ujarnya.
Ibu dua anak ini mengaku berkeinginan besar untuk menyekolahkan anak perempuan pertamanya di perguruan tinggi agar bisa mendapat pekerjaan yang layak kelak. Sementara anak keduanya, masih duduk di bangku kelas VII SMP.
"Jangan kayak kami orang tuanya. Apa lagi sekarang kan zaman susah. Mesti sabar, tawakkal, banyak berdoa sama Allah dibukan rezekinya kita," dia berharap.
Kamaria pun mengungkapkan harapannya seiring HUT ke-75 Republik Indonesia.
"Semoga semakin bertambah usianya negaraku, semakin bisa pemerintah sejahterahkan kami rakyat-rakyat kecil. Ekonomi tidak susah. Murah barang-barang supaya kita tidak tambah susah. Anak-anak tidak susah dapat kerja, amin," ucapnya.
Baca Juga: Viral, TNI Menangis Lihat Bendera Merah Putih Berkibar Sobek dan Lusuh
Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/sahrul-ramadan-1/cerita-penjual-bendera-di-masa-pandemik-permintaan-jauh-berkurang
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami