Makassar, IDN Times - Jajaran Polrestabes Makassar baru saja mengamankan aksi ribut-ribut yang terjadi di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Jalan Lanto Daeng, Pasewang, Kecamatan Makassar, Rabu (10/6) malam.
Informasi yang diterima dari kepolisian, pihak keluarga salah satu pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut ramai-ramai datang untuk meminta kejelasan status pasien. Mengingat, pasien telah meninggal dunia dan jenazahnya ditangani dengan protokol COVID-19.
"Pihak keluarganya mempertanyakan itu (pasien) karena COVID-19 atau bukan. Tapi hasil diagnosa itu pasien dalam pengawasan (PDP)," kata Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus saat memberikan keterangan kepada sejumlah jurnalis, Rabu.
1. Keluarga hendak menjemput jenazah pasien
Supriady menerangkan, keluarga pasien awalnya datang beramai-ramai ke rumah sakit dengan tujuan untuk menjemput jenazah. Bersamaan dengan itu, mereka juga mempertanyakan kepada pihak rumah sakit terkait proses penanganan jenazah dengan protokol COVID-19.
"Masalahnya itu, kabarnya ada salah satu pasien yang meninggal. Mau dijemput sama pihak keluarganya. Tapi sudah kita kasih pemahaman jadi bisa dimengerti sama pihak keluarganya," ungkap Supriady.
2. Ribut-ribut jadi bahan tontonan masyarakat sekitar
Karena letak rumah sakit yang berada tepat di pinggir jalan umum, insiden ribut-ribut itu sempat menjadi tontonan masyarakat. Khususnya pengendara yang melintasi jalur kawasan rumah sakit. Aksi itu baru dapat diredam saat petugas kepolisian tiba di lokasi.
Supriady mengungkapkan, setelah mendapatkan penjelasan dari pihak rumah sakit terkait status jenazah, pihak keluarga pasien akhirnya memahami. Jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulans untuk dimakamkan di tempat pemakaman khusus (TPK) COVID-19 di Macanda, Kabupaten Gowa.
"Kita sudah antisipasi, sudah ada rangkaian dari tim gugus juga datang untuk pemakaman. Warga yang buat ramai, singgah yang menonton banyak. Karena kan jalan poros. Tapi, keluarga sudah menerima juga," ungkapnya.
Baca Juga: Tersangka Ambil Paksa Jenazah di Makassar Bertambah Jadi 10 Orang
3. Kejadian nyaris serupa sempat terjadi di Kantor Lurah Maccini Gusung Makassar
Peristiwa nyaris serupa juga sempat terjadi di Makassar. Hanya saja, kejadian tidak dilakukan di rumah sakit, melainkan di kantor lurah. Ribut-ribut terjadi di Kantor Lurah Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, Senin (8/6) lalu. Warga mengamuk, melempari dan merusak sejumlah fasilitas dalam kantor. Belakangan diketahui, jika warga yang mengamuk adalah keluarga salah satu pasien terkait COVID-19.
"Ada warga kami yang dirawat, diisolasi di Hotel Harper (lokasi isolasi pasien COVID-19). Warga itu mempertanyakan ke kami, kenapa lama sekali keluar. Selang beberapa waktu langsung datang massa menyerang kantor kami," kata Lurah Maccini Gusung Hendra kepada IDN Times, saat dikonfirmasi, Selasa (9/6) kemarin.
Keluarga pasien COVID-19 ini datang bersama puluhan orang warga lainnya. Awalnya, kata Hendra, pihak keluarga bersama warga sempat terlibat dialog dengan pihak kelurahan. Karena merasa tidak puas dengan penjelasan, mereka akhirnya nekat merusak. Beruntung karena saat warga mengamuk, tidak ada lagi orang yang beraktivitas di dalam kantor.
Warga melempari kantor dengan batu dan balok. Akibatnya, kaca-kaca pecah dan sejumlah fasilitas kantor rusak dan berserakan di lantai. "Mereka kan datang. Salah satu kerabatnya itu mempertanyakan. Bagaimana itu pak lurah (kondisi pasien). Belum cukup kami jelaskan secara rinci terjadi langsung kericuhan," terang Hendra.
Baca Juga: Minta Kejelasan Pasien Isolasi, Warga Rusak Kantor Lurah di Makassar
Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/sahrul-ramadan-1/warga-datangi-rs-dadi-makassar-mau-bawa-pulang-jenazah-pasien-corona
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami