KabarMakassar.com — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jeneponto sejak hari Jumat (12/6) kemarin, berdampak mengakibatkan sejumlah banjir dan tanah longsor dibeberapa kecamatan seperti Kecamatan Rumbia, Turatea, dan Binamu.
Bahkan sejumlah ruas jalan desa pada tiga kecamatan tersebut seperti Desa Sapananag dan Desa Jombe tidak bisa dilalui kendaraan karena banjir.
"Banjir sudah mulai naik setelah sholat isya kemarin malam, banjir mi depan rumahku, sungainya meluap," kata salah satu warga Kecamatan Binamui, Amril, Sabtu (13/6).
Menurutnya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan sejumlah orang yang tinggal di bantaran sungai sementara diungsikan ketempat yang lebih aman.
"Orang pergi semua mi. Diungsikan karena aliran sungai semakin deras, pergi semua mi orang selamatkan barangnya seperti kendaraan dan barang berharga lainnya. Orang-orang panik dan trauma karena kejadian tahun lalu," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Jeneponto, Abd Rasyak Baso mengatakan bahwa banjir terparah terjadi di Kecamatan Rumbia. Karena itu, kata dia, fokus penanganan dilakukan di kecamatan ini karena ada korban yang tertimpa longsor dan yang terbawa banjir.
"Iye di Rumbia paling parah karena ada tanah longsor dan sementara korban masih sementara dicari, ada juga korban yang terbawa banjir dan juga belum ditemukan. Kami terus bekerja," kata Abd Rasyak.
"Korban hilang di Belong atas nama Made', di Kampung Tokka atas nama Abu Seke. Sudah ada satu yang ditemukan, yang lain masih dalam pencarian," tambahnya.
Sosmed Kami