KabarMakassar.com — Penjabat (Pj) Walikota Makassar, Prof Yusran Yusuf meminta kepada masyarakat agar pelaksanaan Salat Idulfitri atau Salah Ied dilakukan secara berjamaah di rumah masing-masing.
"Kami tetap menyampaikan bahwa imbauan pemerintah agar melaksanakan Salat Idulfitri di rumah masing-masing. Dan bagi saudara kita yang ingin melaksanakan di Mesjid, tentu harus diperhatikan betul bahwa jemaah dan lokasi kita harus menerapkan protokol kesehatan," kata Yusran, usai melakukan video conference bersama gubernur dan para kepala daerah se-Sulawesi Selatan, Selasa (19/5).
Yusran mengatakan, pemerintah mulai dari level lurah bersama jajaran pengurus Mesjid mesti bersinergi dan bertanggung jawab, guna memastikan warga yang melaksanakan Salat Idulfitri di Mesjid betul-betul aman dari penyebaran Covid-19.
"Tim gugus tugas harus datang sehari sebelum pelaksanaan, dan pada saat pelaksanaan Salat Ied untuk melakukan scanning, melakukan pengaturan, sehingga protokol kesehatan benar-benar diterapkan," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Yusran, Mesjid-masjid itu harus dilengkapi dengan tempat cuci tangan, pendeteksi suhu tubuh, dan jemaahnya wajib mengenakan masker.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga mengimbau masyarakat Sulsel untuk melaksanakan Salat Ied di rumah masing-masing, sesuai arahan dari pemerintah pusat.
Nurdin mengatakan, imbauan ini sesuai dengan analisa Badan Intelijen Negara (BIN) yang menyebutkan masih terjadi peningkatan kasus Covid-19 menjelang Hari Raya Idulfitri.
Berdasarkan hal itu, kata dia, maka dalam rapat yang digelar Forkopimda Provinsi Sulsel bersama Menkopolhukam, Kapolri dan Menteri Agama melalui video conference, telah disepakati bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel diminta untuk mengimbau kepada seluruh masyarakat agar melaskanakan Salat Ied di rumah masing-masing.
"Karena pandemi Covid-19 ini kita telah berkomitmen untuk memutus rantai penularan, maka lebaran kali ini diimbau untuk melakukan Salat Ied di rumah. Itu diimbau dengan sangat. Ini bukan larangan, tapi kita imbau. Tinggal kesadaran masyarakat untuk lebih berempati dengan upaya kita memutus penularan," kata Nurdin, Senin (8/5).
"Karena tentu dengan kerumunan massa dan sebagainya, itu akan ada kecenderungan terjadi penularan lagi. Oleh karena itu, saya dan seluruh forkopimda diminta untuk lebih intens mensosialisasikan imbauan ini," sambungnya.
Untuk daerah zona hijau yang memang clear dari Covid-19, lanjut Nurdin, jika warganya ingin melaksanakan Salat Ied secara berjamaah di Mesjid atau lapangan terbuka, maka pihaknya akan memfasilitasi, untuk memastikan bahwa protokol kesehatan benar-benar diterapkan.
"Semua diimbau untuk di rumah. Tapi sekiranya itu zona hijau dan ada yang memang ngotot untuk Salat Ied di lapangan, maka kita akan fasilitasi dan pastikan protokol kesehatan benar-benar diterapkan," ujarnya.
"Itu harus dan wajib, sehingga sangat jelas penyampaian dari Kapolri, Menkopolhukam, Menteri Agama, mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulsel bahwa dalam rangka mendukung pemutusan penyebaran Covid-19 agar lebih cepat. Maka untuk Idulfitri kali ini untuk sebaiknya Salat Ied di rumah," pungkasnya.
Sumber : https://www.kabarmakassar.com/di-makassar-tak-ada-larangan-salat-ied-di-rumah-hanya-bersifat-imbauan/
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami