Penipuan Berkedok Telur Ayam di Yogyakarta


Sleman - Seorang ibu rumah tangga bernama Noeke Tri Ramayulianti, 57 tahun warga yang tinggal di Sleman, Yogyakarta harus kehilangan uang sebesar Rp 11 juta di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) miliknya. Uang dibobol oleh tiga orang yang tidak dikenal.

Peristiwa itu bermula saat tiga orang pelaku menipu korban dengan menggunakan sebutir telur ayam. Mereka berdalih mempunyai kekuatan magis yang bisa mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Jika telur tersebut berisi jarum, artinya korban telah mengidap penyakit serius.

Noeke percaya dengan ucapan para pelaku. Korban pun terlena. Kemudian korban meminta bantuan pelaku untuk menyembuhkan penyakitnya. Saat itulah korban sudah terpengaruh oleh bujuk rayu pelaku.

Kepala Unit Kejahatan dan kekerasan (Jatanras) Reserse Polres Sleman Inspektur Dua Yunanto Kukuh mengatakan, pelaku menggunakan telur untuk memastikan kesehatan korban. Kalau ditemukan sesuatu di dalam telur, maka tandanya korban sedang sakit. "Ternyata saat telur dipecah ditemukan jarum, padahal jarumnya pelaku sembunyikan di tangan," katanya, Jumat, 24 April 2020.

Ketiga pelaku adalah adalah HA, 53 tahun, warga Klaten Jawa Tengah; JS, 48 tahun, warga Tangerang dan DS, 59 tahun, warga Tangerang, Banten. Kasus tersebut bermula saat pelaku datang ke Yogyakarta dengan mobil yang disewa untuk melakukan aksi penipuan. Sesampainya di Yogyakarta, pelaku lantas berkeliling untuk mencari mangsa sebagai calon korbannya.

Setelah mendapat sasaran, pelaku kemudian mendekati korban. Dengan bujuk rayunya, pelaku menyakinkan korban bisa menyembuhkan penyakit yang diidap. Tanpa curiga korban mempercayai ucapan pelaku. Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 21 April 2020 pukul 18.30 WIB.

penipuan di yogyakartaPelaku penipuan saat memperagakan adegan memecah telur (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Melihat hal itu, korban yang merupakan ibu rumah tangga itu mempercayai ucapan pelaku yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Selanjutnya pelaku mengajak korban ke sebuah tempat perbelanjaan di Sleman.

Di tempat tersebut, pelaku bertanya kepada korban perihal barang yang dibawanya di dalam tas. Pelaku lantas meminta kartu ATM yang dibawa pelaku beserta nomor pin, tanpa curiga pelaku menuruti permintaan pelaku karena sudah saling percaya.

Sasaranya korban dipilih orang kaya dengan psikologi yang menurut mereka kurang, misal lesu.

Setelah terjadi perbincangan, pelaku mengembalikan kartu ATM dengan dibungkus tisu. Namun sebelum mengembalikan kartu ATM milik korban ternyata pelaku sudah menukar dengan ATM lain. Pelaku juga berpesan untuk membuka pada esok harinya agar penyakit tersebut segara hilang.

"Pelaku ini meminjam dan menanyakan pin kartu ATM dengan dalih tes kejujuran. Sasaranya korban dipilih orang kaya dengan psikologi yang menurut mereka kurang, misal lesu," ucapnya.

Tak lama kemudian, pelaku berpamitan dengan dalih hendak pergi ke musala. Saat ditunggu beberapa lama, pelaku tak kunjung kembali. Merasa curiga, korban lantas membuka tisu yang digunakan untuk membungkus kartu ATM. Saat dibuka korban terkejut lantaran kartu ATM itu bukan miliknya. Korban langsung mengadu kepada kepolisian atas kasus penipuan.

"Uang yang berada di kartu ATM Rp 11,5 juta habis dikuras pelaku. Uang digunakan untuk bayar hotel, bayar mobil dan kebutuhan selama di Yogya,"ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan pelaku baru pertama melakukan aksi penipuan di wilayah Yogyakarta. Namun komplotan ini setidaknya banyak melakukan aksi kejahatan serupa di wilayah Jakarta setidakya sudah ada 10 TKP. Atas perbuatanya pelaku dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan penggelapan dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. []

Berita terkait



Sumber : https://www.tagar.id/penipuan-berkedok-telur-ayam-di-yogyakarta

Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.