Virus Corona: Cina, Penimbunan Masker, dan Kesiapan Makassar


Kabar Indonesia aman dari virus Corona diragukan PM Australia, bagaimana persiapan Makassar untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus tersebut?


AksaraINTimes.id
– Sebelum  nCoV [2019-Novel Coronavirus] atau virus corona menjadi pusat perhatian dunia, Republik Rakyat Cina (RRC) lebih dikenal dengan kecanggihan teknologi dan tembok raksasanya.

Akhir 2019, publik dihebohkan dengan kemunculan virus corona di Wuhan, salah salah satu kota dengan populasi terpadat dengan jumlah penduduk mencapai 11,084 juta jiwa pada 2018 (berdasarkan data dari population of 2019). Secara keseluruhan, mereka tersebar di tiga kota yang termasuk wilayah Wuhan yaitu Hankou, Hanyang, dan Wuchang.

Sejak virus corona mulai menyebar, pelajar-pelajar yang tersisa di Harbin, Heilongjiang, Cina—tepatnya di Harbin Medical University, saat ini dalam kondisi terisolasi. Tidak hanya itu, mereka juga belum diizinkan untuk pulang  ke negaranya masing masing.

Meski kondisi para pelajar tersebut dalam keadaan sehat, mereka tetap dibatasi dan masih menunggu arahan atau pengumuman lebih lanjut dari pemerintah negeri Tirai Bambu.

"Dari segi kebutuhan fisik bisa dipenuhi dari universitas, namun saya kurang yakin mengenai psikologis pelajar, ingin keluar asrama tapi dibatasi" kata Zheren Kurnia, pelajar asal Makassar yang mengenyam pendidikan di Harbin Medical University kepada AksaraINTimes.id, Sabtu (7/3/2020).

Menurut mahasiswa jurusan Clinical Medicine itu, selama 14 hari isolasi pihak universitas berperan menyediakan kebutuhan pelajarnya. Zheren juga menyampaikan kondisi sekarang sudah berbeda dari sebelumnya.

"Dibatasi keluar ke area kota. Kalau dulunya bisa beli ke supermarket, sekarang universitas yang sediakan semuanya. Jadi mahasiswa hanya list saja apa yang mereka perlu," jelas Zheren.

Sementara itu, di Makassar, Generasi Muda Indonesia Tionghoa (GEMA INTI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyerukan kesatuan masyarakat untuk bersama menjaga kebersihan lingkungan dan mengantisipasi sentimen berbau rasisme. Ujaran rasisme menurutnya hanyalah tindakan pribadi atau oknum saja.

"Saya rasa kita semua tidak menginginkan kejadian atau penyakit seperti ini. Termasuk kami sebagai warga Tionghoa," ujar Erfan Sutono selaku Ketua GEMA INTI Sulsel. Ia juga menambahkan bahwa  virus tersebut tidak memandang suku atau agama.

"Saya pikir oknum-oknum yang begini (rasis) mesti semakin dewasa menyadari bahwa kita sesama anak bangsa harus berjuang menjaga bangsa, bukan malah mendiskriminasi atau mendegradasi sesama warga," tutup Erfan, Sabtu (7/3/2020).

Penimbunan Masker Masih Terjadi

Menanggapi beredarnya informasi penyebaran virus corona, semua kalangan jadi bersikap waspada. Namun sampai saat ini, Indonesia masih bisa bernapas lega karena yang ditemukan hanyalah dugaan melalui gejala suhu tubuh saja.

Sayangnya, sikap waspaada yang berlebihan di Indonesia justru dianggap peluang bisnis bagi beberapa oknum. Belakangan, malah ditemukan tindakan penimbunan makser. Bukan hanya itu, harga benda yang diperuntukkan untuk melindungi pernafasan tersebut melambung tinggi di pasaran.

Fenomena tersebut berakibat pada ketersediaan masker yang langka. Dinas Kesehatan Kota Makassar acap kali turun untuk merazia sejumlah toko obat, seperti di Apotik Kimia Farma dan pusat penjualan alat kesehatan Citra Persada Makassar pada beberapa waktu yang lalu.

Selain razia masker, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Makassar, Naisyah Tun Azikin juga menyiapkan persediaan sebanyak 250 karton berisi 250.000 lembar masker. Selanjutnya, Dinkes akan kembali menambah 28 karton, sehingga total persediaan nantinya ialah 278.000.

"250 dos itu stok tahun lalu yang tersisa, nanti kita adakan lagi 28 dos," jelasnya saat konferensi pers terkait virus Corona, Selasa (3/3/2020).

Meski sudah melakukan razia, namun penimbunan masker masih saja terjadi. Reporter AksaraINTimes.id sempat bertemu dengan F (23), sabtu (7/3/2020) lalu. Saat itu, F membeli masker per kotak di berbagai apotik. Setelah membeli banyak, Ia kemudian menjual dengan harga yang lebih tinggi.

"Random ji dimasuki apotik. 75 ribu na belikan per box, baru na jual 130 ribu per box,"  kata salah seorang kenalan F.

Seriuskah Kesiapan Makassar Menghadapi Corona?

Kabar mengenai Indonesia adalah kawasan yang masih aman dari Virus Corona, ditanggapi sebagai hal yang meragukan oleh Perdana Menteri Australia, Morrison. Dalam wawancaranya dengan stasiun radio 3AW, Ia menyatakan jika populasi Indonesia yang tinggi bisa menyebabkan virus Corona sulit terdeteksi, sehingga sampai saat ini masih dalam status tidak teridentifikasi virus corona.

Melihat pernyataan PM Australia tersebut, bagaimanakah persiapan kota-kota di Indonesia untuk menghadapi corona?

Di kota Makassar sendiri, keseriusan pemerintah kota dan jajarannya mestinya sudah bisa dipastikan seberapa maksimalnya. Namun jika dilihat lebih dekat, sejauh ini kesiapan masih terkesan biasa saja. Apalagi, jika menyangkut kewaspadaan di pintu-pintu kota.

Keterangan dari Dinas Perhubungan Kota Makassar menyebutkan, kesiapan mereka saat ini merupakan respon tindak lanjut dari surat imbauan Walikota Makassar. Kesiapan yang dimaksudkan masih dalam  tataran konsep yang akan dibahas bersama.

"Kami cuma mempersiapkan surat edaran yang sementara dikonsep bidang kami, nanti akan dibagikan ke pengusaha angkutan," ujar Mario Said selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Kamis (5/3/2020).

Selain itu, pintu kota yang dikenal mudah terakses oleh WNA ialah Bandara Internasional Sultan Hassanuddin. Petugas di jalur transportasi udara tersebut turut menyiapkan kewaspadaannya dalam antisipasi virus corona. Mereka berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan yang kini fokus beroperasi di bagian kedatangan internasional.

"Kesiapan Bandara Internasional, pemasangan thermal scanner di area kedatangan internasional, Hand Sanitizer di  area pemeriksaan untuk petugas Bandara dan penumpang. Pemasangan informasi terkait corona, baik dengan banner maupun di digital display, dan imbauan kepada karyawan bandara untuk menjaga kebersihan," papar Wahyudi, General Manager Bandara Internasional  Sultan Hasanuddin, Jum'at (6/3/2020).

Penulis: Jordan Syukur

Editor: Dian Kartika



Sumber : https://aksaraintimes.id/virus-corona-cina-penimbunan-masker-dan-kesiapan-makassar/

Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.