OPINI–Dalam kehidupan Berbangsa, Bernegara serta Beragama selaku pelaku kehidupan kita harus memiliki sikap semangat Patriotisme agar rasa cinta dan kasih sayang terwujud sebagai mana mestinya. Pada masa lalu pahlawan Nasioanlis telah berjuang untuk mempertahankan martabat Bangsa dan Negara tentunya Agama Islam sebagai jembatan sejarah untuk membuat Negara ini tetap utuh.
Lalu bagaimana pandangan Islam terhadap Patriotisme ? Patriotisme (cinta tanah air) sebagai asas pergerakan/perjuangan, pada umumnya sering ditandai dengan keloyalan, aktif dan agresif menegakkan agama dan bangsa dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan. Di sini lah terlihat bahwasanya Patriotisme sejalan dengan Islam.
Agama dan Negri adalah anugrah nikmat dari Allah swt. Oleh karnanya setiap nikmat harus disyukuri seperti halnya dengan semangat patriotisme yang dapat menjaga keutuhan berbangsa, bernegara dan beragama sehingga lahirlah persatuan dan kesatuan yang dirasakan sampai saat ini.
Patriotisme yang berkelanjutan harus ditanamkan sejak dini kepada pemuda-pemudi yang berkecimpung dalam suatu lembaga pemerintahan dan agama, agar terjalin kolerasi yang baik demi kemajuan dan keutuhan bangsa dan agama islam.
Patriotisme merupakan sikap mencintai atau membela tanah air, seorang pejuang sejati, pejuang bangsa yang mempunyai semangat, sikap dan perilaku cinta tanah air, dimana ia sudi mengorbankan segala-galanya bahkan jiwa sekalipun demi kemajuan, kejayaan dan kemakmuran tanah air. Sedangkan kalau kita memahami Patriotisme dalam artian khusus ialah faham kecintaan terhadap patriah (tanah air) sendiri dengan faham kecintaan kepada Negara, Negri dan Nasionalis.
Patriotisme religius
Patriotisme dalam pemahaman Islam ada keterkaitan diantaranya yaitu kata Islam berasal dari bahasa Arab, aslama, yuslimu islaman yang berarti menyerah, patuh. Seoarang Muslim yang taat, dia menyerah dan patuh kepada Allah (Kepada Sunatullah), baik yang tertulis maupun tidak tertulis supaya selamat dan damai lahiriya dan rohaniyah. Selain dari pada itu patriotisme mengajarkan tentang asas kehidupan, karna hidup dan mati ummat islam semata-mata bagi Allah swt. Hidup dan mati selain kepada Allah adalah syirik. Sehingga dengan sikap patriotisme bagi ummat Islam mampu memberi pemahaman bahwa hidup dan mati adalah semata-mata bagi Allah swt yang menganugrahkan Negara dan Agama.
Penulis teringat salah satu syiar orang mukmin yaitu Ihudal Husnayain, artinya meraih salah satu dari dua kebaikan. Yaitu memenangkan agama Allah, meninggikan kalimat Allah, atau gugur sebagai syahid dalam mempertahankan keimanan dan agama kita. Senada dengan QS AT-Taubah ayat 52 Allah berfirman "Katakanlah (Muhammad), "Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan (menang atau mati syahid). Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan azab kepadamu dari sisi-Nya, atau (azab) melalui tangan kami. Maka tunggulah, sesungguhnya kami menunggu (pula)
bersamamu."
Semangat Patriotisme inilah yang dipegang oleh kaum muslimin. Sejarah banyak mencatat kisah-kisah kepahlawanan dalam Islam salah satunya adalah Panglima Perang Khalid bin Walid ra. Suatu ketika dalam sebuah peperangan, orang kafir berkata kepada Khalid: "Wahai Khalid, pulanglah! Pasukanmu lebih sedikit, kami memiliki pasukan lebih banyak, dan kami memiliki pasukan yang berani mati. Pulanglah kamu! Daripada kamu sia-siakan nyawa pasukanmu". Gertakan ini dijawab Khalid: "Lebih baik kalian yang pulang. Kami memiliki pasukan rindu kematian, seperti kalian merindukan khamer di waktu musim dingin."
Begitulah sifat pasukan Rasulullah. Mereka tidak hanya berani mati tetapi rindu kematian. Karena dalam Islam orang yang mati syahid mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah. Salah satu bagian patriotisme dalam Islam adalah mencegah kemungkaran. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: Dari Abu Sa'id Al Khudri ra: "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya, dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).
Dari hadits itu kita diperintahkan untuk mengubah atau mencegah kemungkaran semaksimal yang kita bisa. Patriotisme berangkat dari nilai-nilai yang sudah terkandung dalam sikap bangsa Indonesia. Patriotisme bukan hasil renungan atau pemikiran seorang atau kelompok orang tertentu karena patriotisme sudah mengemuka sejak kisah-kisah kepahlawan bangsa atau bagian dari bangsa yang berwujud perlawanan fisik bersenjata, bahkan perlawanan dengan kekuatan berpikir terhadap pihak-pihak yang ingin menguasai dan memaksakan kehendak kepada eksistensi bangsa Indonesia.
Patriotisme merupakan wujud cinta tanah air yang lahir dari pada kesamaan pandangan suatu bangsa yang hidup bersama dalam negara. Patriotsme selayaknya untuk diartikan sebagai fanatisme terhadap suatu sistem ataupun ideologi dari Negara yang dampaknya adalah pandangan kesetaraan antara landasan agama (Al-Qur'an dan Hadis) sebagai Ideologi suatu Negara yang beraagama Islam.
Dan hasilnya keduanya mutlak berbeda lantaran memiliki esensi yang berbeda pula, Al-Qur'an hubungan antara individu dengan Tuhannya meskipun dalam pelaksanaannya tetap mengharuskan terjadinya hubungan antara individu dengan individu atau golongan seperti yang dijelaskan dalam kaidah-kaidah ilmu Fiqh bahwa peribadahan kepada Allah swt dapat melalui dua jalur, yaitu Ibadah Mahdhoh yang langsung kepada Allah seperti Shalat dan Haji dan Ghairu Mahdhoh yang tidak langsung seperti Silaturahmi dan Zakat. Sedangkan ideologi dan patriotisme merupakan hubungan individu-idividu lainnya yang meskipun juga pada pelaksanaannya tetap mengharuskan adanya hubungan dengan tuhan seperti yang terkandung dalam butir pertama pada pancasila yang kita fahami bersama.
Komentar
Komentar Anda
Sumber : https://www.pijarnews.com/?p=53267
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami