FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Rencana Partai Nasdem melaksanakan Konvensi Capres pada 2022 berujung kritik. Pengamat politik menyebut hal itu bisa saja berujung bumerang bagi Nasdem.
Pasalnya, konvensi ini dilarang diikuti para ketua umum partai politik.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga mengatakan, keinginan Nasdem untuk melaksanakan konvensi tentu layak diapresiasi.
Sebab, melalui konvensi proses pencalonan capres lebih transparan dan demokratis.
"Setiap anak bangsa diberi ruang seluas-luasnya ikut berkompetisi untuk mendapat tiket capres. Kompetisi terbuka ini memastikan calon yang terpilih benar-benar melalui seleksi ketat dengan melibatkan masyarakat," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Jumat (17/6).
"Jadi, masyarakat tahu kapasitas dan integritas calon yang terpilih dalam konvensi. Hal itu akan membantu pemilih nantinya dalam menentukan pilihannya saat Pilpres," katanya.
"Pemilih tidak lagi memilih capres seperti kucing dalam karung," imbuhnya.
Meski begitu, Jamiluddin menilai calon yang terpilih dalam Konvensi belum tentu dapat diusung Nasdem.
Pasalnya, dengan perolehan suara pada Pileg 2019 hanya 9,05, Nasdem tentu tidak bisa mengusung capres sendirian. Artinya Nasdem harus berkoalisi dengan partai lain.
Di sisi lain, untuk bisa berkoalisi, Nasdem juga bakal menghadapi kendala karena sudah menetapkan ketua umum partai politik tidak boleh ikut konvensi.
"Padahal, beberapa ketua umum partai politik seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga disinyalir akan dicalonkan oleh partainya pada Pilpres 2024," katanya.
Sumber : https://fajar.co.id/2021/06/18/nasdem-buka-konvensi-capres-pengamat-ingatkan-bisa-jadi-bumerang/
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami