Makassar, IDN Times - Kubangan sedalam 3-4 meter di dalam area Stadion Mattoanging baru saja menelan dua korban jiwa. Lubang galian itu disebut ada karena ulah penambang liar.
Kepala Satpol PP Sulsel, Mujiono, saat menggelar konferensi pers di Kantor Gubernur Sulsel, Minggu (23/5/2021), mengatakan, kubangan di Stadion Mattoanging akan ditimbun untuk mencegah kejadian serupa.
"Dengan mengucapkan belasungkawa yang sangat dalam. Kami tidak inginkan ada kejadian lagi ke depan dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan melakukan penimbunan bekas galian itu," kata Mujiono.
1. Kubangan dari bekas galian tambang ilegal
Menurut Mujiono, kubangan itu merupakan bekas galian dari penambang liar yang memasuki area bekas bangunan Stadion Mattoanging. Aktivitas tambang itu diduga berjalan tak lama setelah bangunan stadion diratakan, apalagi area stadion baru dipasangi kawat pembatas pada Maret 2021 atas perintah Plt Gubernur Sulsel.
Setelah kawat pembatas dipasang, barulah mobil-mobil penambang itu ditertibkan dan didorong keluar dari area stadion.
"Kemarin, ketika Pak Plt Gubernur, kita sudah melakukan pelarangan kepada penambang liar. Jadi kejadiannya setelah diratakan ini stadion, ada beberapa penambang liar, kurang lebih 15 mobil tongkang yang selalu beroperasi di luar yang ilegal," tuturnya.
2. Kubangan sudah ada sejak bulan Maret
Mujiono mengatakan kubangan itu sudah ada sejak bulan Maret 2021. Pihaknya pun menutup area sekitar kubangan itu dengan kawat berduri untuk mencegah siapa pun masuk ke sana, namun tetap saja ada orang yang mencabutnya.
Bekas galian itu pun menghasilkan kubangan yang cukup besar dan dalam. Dalamnya diperkirakan 3 - 4 meter dengan diameter sekitar 3 meter. Mujiono mengaku ada kecolongan sehingga mengakibatkan insiden ini.
"Proyek pembongkaran itu resmi. Setelah resmi pembongkaran ada yang ilegal melakukan penambangan ulang. Kami melakukan penertiban di lapangan. Kita dorong itu keluar dengan backhoe loader-nya (kendaraan penggali)," sebut Mujiono.
3. Area kubangan tetap dimasuki meski ada tanda larangan
Kubangan itu pun kerap dijadikan tempat bermain oleh anak-anak sekitar. Bahkan peristiwa hari ini bukan yang pertama melainkan yang kedua kalinya. Tapi saat itu, kejadiannya tidak sampai menelan korban jiwa.
Mujiono mengaku meski area itu ditutup dan dipasangi kawat berduri, anak-anak tetap nekat bermain. Tak jarang anak-anak melawan petugas yang ada di sana ketika mereka dilarang masuk. Bahkan 5 papan bicara yang dipasang di sana ada yang dicabut dan dirobek.
"Kami di lapangan sangat protect. Petugas kami di lapangan sudah melakukan pemagaran. Sudah memasang tanda larangan, papan bicara bahwa jangan sampai masuk ke wilayah ini karena daerah berbahaya," katanya.
Baca Juga: Desain Stadion Mattoanging Kemungkinan Berubah, Kapasitas Dikurangi
4. Petugas yang berjaga akan ditambah
Setelah adanya insiden memilukan ini, Mujiono menegaskan pihaknya akan memperketat penjagaan di proyek Stadion Mattoanging. Selain memasang pagar dan kawat berduri, petugas yang berjaga di sana juga akan ditambah.
"Jadi saya kira dengan kejadian ini, itu pasti kita akan lakukan penambahan supaya tidak ada lagi anak-anak yang bisa masuk sambil ke depan kita protect habis, kita pasangi lagi kawat berduri," katanya.
Kemungkinan jumlah petugas yang berjaga akan ditambah dua kali lipat. Saat ini, hanya ada 4 orang petugas yang berjaga setiap harinya.
"Kami akan lipat dua kali menjadi 8 setiap harinya, 24 jam di lapangan. Supaya tidak ada lagi kejadian seperti ini. Insyaallah mudah-mudahan setelah ada penimbunan dari pihak PU, mudah-mudahan tidak ada lagi terjadi hal seperti ini," kata Mujiono.
Baca Juga: Dua Anak Tewas Tenggelam di Kubangan Stadion Mattoanging Makassar
Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/ashrawi-muin/kubangan-di-stadion-mattoanging-ternyata-bekas-galian-tambang-ilegal
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami