Makassar, IDN Times - Penangkapan terduga teroris berinsial MT oleh tim Densus 88 Antiteror sempat membuat geger warga di lingkungan Jalan Manuruki 3, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis siang, 15 April 2021.
Warga setempat, Mince, menceritakan detik-detik saat dia menyaksikan penangkapan MT oleh petugas bersenjata lengkap. Dalam penyergapan itu, polisi menyebut MT ditembak mati karena berupaya melawan aparat dengan senjata tajam.
"Saya intip di celah seng rumah. Karena pas di belakang rumahku, rumahnya (MT)," kata Mince saat berbincang dengan IDN Times di lokasi, Jumat (26/4/2021).
Baca Juga: [BREAKING] Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Makassar
1. Saksi sempat mendengar suara ledakan keras, menyusul keributan dari atas rumah
Mince mengatakan, dia sempat mendengarkan satu kali bunyi ledakan keras tepat di belakang rumahnya sekitar pukul 11.00 Wita. Yang dimaksud adalah kediaman MT, berupa rumah panggung berdinding seng.
"Awalnya saya pikir suara seng yang di belakang rumah lagi, yang dia (MT) lempar. Karena itu hari sempat dia lempar seng karena ada sedikit masalah," ucapnya.
Ternyata setelah Mince mengintip dari sela dinding dapurnya yang bocor, dia melihat sejumlah petugas berseragam hingga berpakaian sipil bersenjata lengkap telah mengepung rumah MT.
"Terus ada berapa orang itu sempat naik ke atas rumahnya (MT) baru kayak ada suara ribut-ribut, teriak-teriak begitu," ujar ibu rumah tangga ini.
Keributan disebut berlangsung tidak begitu lama. Dia juga melihat ada beberapa orang perempuan di rumah MT yang ikut ditanyai petugas.
2. Seorang pria digiring dengan penutup wajah dan tangan terikat
Mince menceritakan, tidak lama berselang dia menyaksikan seorang pria bercelana punting digiring oleh polisi turun dari rumah. Pria itu mengenakan penutup wajah dan tangannya terikat ke belakang.
"Saya tidak tahu pasti kalau itu dia (MT), tapi kalau lihat bodi-bodinya, pendek, gemuk, barang kali itu," ucap Mince.
Pria itu, kata Mince, dikawal oleh petugas menyusurui jalan setapak terbuka di belakang rumahnya. Setelah itu menyusul beberapa orang perempuan dan anak kecil juga ikut dibawa oleh petugas.
Mince mengaku tidak tahu soal penjelasan polisi, bahwa MT ditembak karena berupaya menyerang aparat dengan senjata tajam.
"Kurang tahu juga karena yang saya perhatikan hanya itu orang yang dibawa, mungkin langsung dikasih naik ke mobil," dia menerangkan.
3. Warga lain lihat petugas angkat kantung besar ke dalam mobil
Tetangga MT lainnya, Juniati mengatakan, tidak begitu mengetahui jelas peristiwa penangkapan. Namun, dia mengaku sempat melihat beberapa orang petugas bersenjata lengkap mengangkat semacam terpal untuk pengalas di bak belakang mobil yang terparkir.
Sebagian besar kendaraan petugas saat itu terparkir di tepi jalan berbatu, berhadapan dengan rumah warga di kompleks. "Kayak ada kantungan besar warna-warna orange sama biru diangkat di atas mobil di belakangnya. Abis itu pintu mobilnya langsung ditutup cepat," ucapnya di temui di lokasi yang sama.
Beberapa petugas yang berjaga di sepanjang jalan kompleks menyuruh warga untuk tetap di berada di dalam rumah. Juniati bilang, mobil yang mengangkut kantungan besar itu langsung meninggalkan lokasi kejadian lebih awal.
"Yang lain (petugas) masih ada yang jaga sama pasang garis polisi itu di rumahnya (MT)," katanya.
4. MT belum lama tinggal dan pernah cekcok dengan tetangga
Mince mengungkapkan bahwa MT dan beberapa orang anggota di rumah itu sebenarnya merupakan warga baru di lingkungannya. MT disebut menggantikan penghuni lama yang keluar pada akhir 2020.
"Baru sekitar tiga atau empat bulan ini, karena dia tinggal awal 2021. Kalau kita dari 2016 rata-rata warga di sini. Itu rumah yang ditinggali juga kami kurang tahu siapa pemiliknya," lanjut Mince.
Selama menjadi warga di sini, MT dianggap jarang bergaul dengan tetangga. Dia juga tidak melapor resmi, apalagi di lingkungannya belum terbentuk struktur pengurus RT dan RW.
Awal bulan Maret lalu, Mince sempat bermasalah dengan MT karena persoalan sepele. "Dia (MT) lempar seng dapurku, karena dia bilang kalau air cucianku mengalir ke pekerangan rumahnya. Makanya waktu pas bunyi keras itu yang kemarin, saya kira dia lempar lagi rumah ku," katanya.
Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan mengatakan petugas Densus 88 Antiteror Polri dibantu Polda Sulsel terpaksa menembak mati MT. Pria itu dianggap melawan petugas dengan senjata tajam panjang.
"Karena dianggap membahayakan petugas, maka dilakukan tindakan tegas dan terukur," kata Zulpan, Kamis.
Baca Juga: Terduga Teroris yang Ditembak Eks Napiter Bom Pipa ke Syahrul YL
Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/sahrul-ramadan-1/kesaksian-warga-detik-detik-densus-sergap-terduga-teroris-mt
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami