SULSELBERITA.COM. Jakarta – Tengku Rina, artis pemain film dan opera serta drama musical ini lama tak terdengar, usai menggelar acara 'Tahlilan Kebudayaan' di Taman Ismail Marzuki, Maret 2020 lalu. Pemeran Cessy Siregar dalam pemain film 'The Lawyers Pokrol Bambu' ini ternyata disunting dan menikah dengan pria sekampung dengan nama Bulex.
Tapi jangan salah yang menjadi suami Tengku Rina bukan Bule dari luar negeri Amerika atau Eropa. Namun Bulex adalah sapaan akrab dari Syamsul Bahri Purba, SH, walaupun tinggi dan wajahnya memang mirip Bule.
"Alhamdulillah, akhirnya Rina dapat jodoh Bulex yang baik hati asal se-kota Medan. Kami menikah pada 19 Februari 2021 lalu di Hotel Danau Toba Internasional. Walau dalam suasana pandemi tetap khidmat dengan protokol kesehatan," kata pemilik nama Lengkap Tengku Marina RA ini, saat diwawancarai Syafrudin Budiman wartawan senior, Selasa (02/02/2021) di Jakarta.
Menurut Tengku Rina, suaminya Syamsul Bahri Purba adalah seorang enterpreneur muda dan aktif sebagai Sekretaris DPD I KNPI Sumatera Utara. Bulex juga aktif di organisasi kemasyarakatan, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Barisan Pemuda Nusantara (DPD Bapera) Kota Medan.
Awal pertemuan dengan Bulex dan Tengku Rina dalam momen yang tidak sengaja dan saat itu dirinya, sedang ada urusan proses membuka Production House (PH) di Medan.
"Ya namanya jodoh ngak bisa ditebak. Cocok kali Rina dengan mas Purba. Doakan ya sakinah mawadah warahmah sampai kakek nenek," tukas Tengku Rina pemeran lakon karakter 'Maria Zaitun' pada pertujukan teaternya Republic Of Performing Arts di Lyceum Belarusia State University, Minsk, Belarusia. Dalam even 'XVI Teatralny Kufar International Theatre Festival 2019' yang diselenggarakan pada tanggal 18-25 November 2019 ini.
Sebelum menikah dengan Bulex, Tengku Rina sosok perempuan Melayu lembut riang, merupakan seniman bernyali dan keras hati, yang berbulan-bulan pernah berbagi semangat #saveTIM. Hal ini disampaikan Tatan Daniel Seniman dan Budayawan Senior melaui akun facebooknya Tatan Daniel kepada juniornya, Tengku Rina sosok seniman muda potensial.
"Lihatlah potret yang ia bagikan ini. Ina pada sebuah petang berhujan, tepat setahun yang lalu, tengah ber-'silent action' di trotoar Taman Ismail Marzuki," terang Daniel dengan lugas.
Kata Daniel yang juga penggerak #SaveTIM ini, pagi tadi Ina, atau Tengku Marina RA, atau Tengku Rina Doremi, putri bunda Chafriany atau Jenni Doremi, srikandi #saveTIM juga, memulai sebuah perjalanan, dengan percakapan panjang, tentang kehidupan yang juga harus diperjuangkan.
Mengekalkan pertemuan dan janji, merayakan cinta yang tumbuh rimbun bagai bunga ivy di dinding waktu. Menyemai rumpun mawar dengan banyak warna, namun berwangi yang sama: Keriangan membuka pagi, dengan gairah harum kopi, dan mimpi yang selalu baru, seperti embun yang menyusup dari jendela dan sayup suara seseorang yang bernyanyi: "Semusim bersemi bunga, dalam kelembutan cakrawala senja. Pagi benderang, jernihnya semesta, dalam wangi bunga," tulis Daniel sebagai kado pernikahan buat Tengku Rina dan Bulex.
Daniel juga mendoakan perkawinan Tengku Rina dan Bulex bahagia. Ia (red-Tengku Rina) menari bersama dan sendiri, pada saat yang sama. Karena begitulah hakekat perkawinan, tetap ada seorang Ina, dan seorang Bulex atau Syamsul Bahri Purba, dua senyawa yang berbeda. "Tapi bersepakat untuk berbagi rasa hormat, bertukar kisah sehari-hari yang hangat, dalam tulus, dan percaya. Dengan sungguh hati, namun jenaka pun bisa," ungkapnya.
Usai Menikah Tengku Rina Akan Kembali ke TIM
Tengku Rina bersama sahabat-sahabatnya dan senior-seniornya di Taman Ismail Marzuki (TIM) termasuk orang-orang yang penggerak dan pejuang di Forum Peduli Taman Ismail Marzuki atau #SaveTIM. Rencana Tengku Rina usai bulan madu akan kembali ke TIM untuk silaturahmi dengan seniman dan budayawan di TIM.
"Insya Allah habis beres-beres usai pernikahan aku balik ke Jakarta ketemu senior-senior di TIM. Rina kangen mereka semua udah lama ngak jumpa. Entar sekalian kenalin Bulex-ku. He he he," candanya.
Dulu Tengku Rina dalam acara Tahlil Kebudayaan di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu malam (15/08/2020) pernah mengatakan, TIM dalam pembangunannya sedikit melenceng dan salah arah dari fungsi nilai-nilai budaya.
"Pembangunan TIM perlu dibenahi ke arah yang benar. Agar TIM bisa menjadi rumah bersama untuk seniman dan budayawan, serta menjadi pusat seni dan kebudayaan di Indonesia," kata Rina
Katanya, pelaku seni dan budaya memiliki peran penting dalam menguatkan kehidupan masyarakat. Dimana supaya memiliki rasa cinta kepada budaya dan tentu memiliki rasa cinta kepada bangsa Indonesia.
"Lewat karya-karya seni dan budaya bisa mengekspresikan dirinya di TIM. Sehingga bermanfaat bagi wawasan dan khasanah perekembangan seni dan budaya di Indonesia. Namun kalau TIM dijadikan ajang bisnis belaka, maka tujuan menguatkan seni dan kebudayaan menjadi melemah," pungkas Rina yang juga saudara Tengku Carren artis pemain sinetron itu. (red)
Penulis: RB. Syafrudin Budiman SIP
Advertisement
Sumber : https://sulselberita.com/?p=64376
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami