Miris Kondisi BTN Polri di Gowa, Warga: Selama Satu Tahun Empat Kali Banjir


BONEPOS.COM, GOWA – Perumahan BTN Polri Manggarupi, Kelurahan Paccinongang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, terendam banjir.

Salah satu warga bernama Iccang (40) yang tinggal di BTN Polri mengatakan, banjir yang terjadi itu sejak pagi kemarin.

"Dari tadi pagi, selama dua hari hujan itu, sering terjadi banjir di sini," kata Iccang.

Masih kata Iccang, banjir ini mengakibatkan intensitas curah hujan yang tinggi, dan termasuk wilayah BTN Polri Manggarupi ini adalah pemukiman yang sering terjadi banjir.

"Ini selama satu tahun sudah empat kali banjir, begini ini yang awalnya itu sekitar 60 cm, ini sudah sampai lutut, kalau di Aspol itu 80 KK yang terdampak," aku Iccang.

Dia menyebutkan, banjir yang terjadi ini di sepanjang jalan Yusuf Bouty setidaknya ada ribuan rumah yang tedampak.

Pihaknya berharap kepada pemerintah daerah agar menangani secara serius untuk menghadapi banjir di musim penghujan.

"Sekitar hampir seribuan rumah, saya berharap pemerintah daerah bisa mengatasi banjir ini," terangnya.

Beberapa orang di dalam kawasan BTN Polri Manggarupi ini juga ada yang mengungsi ke rumah keluarganya.

"Ada kalau orang dalam (BTN Polri, red), tapi tidak tahu sekitar berapa itu yang dibawa. Ini kalau di luar sampai di atas lutut banjirnya, tapi kalau di dalam BTN Polri itu sampai pinggang dewasa, saya sudah tinggal 30 tahun lebih," bebernya.

Meski demikian, BTN Polri yang tepat berada di samping Catering Madinah ini dari pantauan di lokasi, banjir itu mulai surut.

Terpisah, Kepala Kelurahan Paccinongang, Andi Pangeran Zubair mengatakan, banjir yang terjadi, hari ini mulai surut, termasuk Catering Madinah.

"Alhamdulillah kita lihat sendiri hari ini, air sudah mulai surut kemarin kurang lebih dua hari kita lihat intensitas curah hujan cukup tinggi, jadi dampak mengakibatkan banjir," kata Andi Pangeran. Kamis (11/2/2021).

Meski demikian kata dia, banjir yang terjadi ini juga dilakukan proses evakuasi warga sebanyak empat kepala keluarga, dan warga lainnya lebih memilih ke kerabat dan keluarga lainnya.

"Ada empat kepala keluarga yang dievakuasi dan korban yang terdampak lainnya itu juga memilih ke rumah keluarganya," terangnya.

"Mungkin salah satunya ini karena dibukanya pintu air (Bili-bili, red) Karena kita tahu air mengalirnya ini mulai dari Kelurahan Tamarunang, Batangkaluku, itu lari ke Paccinongang semua, dan hilirnya itu ada di kelurahan Tombolo, otomatis yang dilewati disini, drainase juga endapannya sudah tinggi jadi debit air tidak seimbang," bebernya.

Kemudian lebih jauh kata Andi, bahwa lokasi ini adalah memang dahulunya adalah persawahan yang kemudian dijadikan pemukiman warga.

"Otomatis penampungan-penampungan air ini sudah berkurang, cuma kami dari pemerintah telah berkoordinasi ke atas dalam hal ini Bapak Bupati Gowa, memerintahkan seluruh jajarannya, tahun ini akan dilaksanakan pembenahan normalisasi drainase sepanjang jalan Yusuf Bouty," tukasnya. (*)



Sumber : https://www.bonepos.com/?p=73744

Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.