BONEPOS.COM, SINJAI -Investor sapi perah melirik Kabupaten Sinjai sebagi daerah pengembangan sapi perah, bukti keseriusan pihak investor tersebut yakni telah mulai melakukan identifikasi lapangan di Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.
Mendengarkan langsung hal tersebut dari pihak investor saat bertandang ke rumah jabatan Bupati Sinjai, Minggu (21/2/2021) malam, disambut baik Bupati Sinjai, Andi Seto dan menyatakan dukung penuh akan rencana pihak swasta untuk menanam investasi di wilayahnya. Salah satunya adalah pengembangan sapi perah yang digagas sejak menjabat sebagai Bupati Sinjai.
Para investor yang didampingi Mahmud Ahmad, konsultan di bawah naungan Alliance of Arthure D Little serta turut hadir mendampingi mantan Kepala Dinas Peternakan Sinjai, Aminuddin Zainuddin.
Menurutnya Bupati Seto, jika demikian tentu hal ini akan memberi dampak positif dan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sinjai.
Apalagi, pengembangan sapi perah ini pernah dilakukan di masa pemerintahan Bupati Sinjai, Andi Rudianto Asapa. Sehingga, potensi sumber daya manusia termasuk sarana dan prasarana yang dimiliki sudah cukup mumpuni untuk menjalankan aktifitas ini.
"Selaku pemerintah daerah pastinya mendukung penuh langkah ini. Kami akan menjadikan pengembangan sapi perah menjadi sektor andalan di kabupaten Sinjai. Dengan begitu, minuman susu Sinjai (susin) yang sudah beberapa tahun tidak tersentuh akan kembali diolah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Mahmud Ahmad yang juga berasal dari Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, sebelumnya Kabupaten Sinjai pernah menjadi pengembangan sapi perah. Namun, dalam perjalanannya mandek karena terkendala pasar dan penyakit ternak.
Oleh karena itu, kendala yang dialami waktu itu akan diatasi dengan ilmu pengetahuan.
"Untuk penyakit ternak, maka dokter hewan akan dilibatkan untuk mengantisipasi hal tersebut. Sementara untuk kendala pasar, investor telah menjalin kerja sama dengan perusahaan pengguna susu yang ada di Yogyakarta," ujarnya.
"Jadi tidak ada lagi kendala pemasaran, perusahan akan membuat keju spesialis atau artisan untuk diekspor ke Filipina, Jepang, sementara kebutuhan dalam negeri di Jawa dan Bali," sambungnya.
Dia mengungkapkan, pada Senin (22/2/2021), pihaknya melakukan survei detil dan identifikasi lapangan sebagai langkah awal investasi ini. Sebab, tahun ini pengembangan sapi perah akan dimulai, pihaknya pun selanjutnya akan mendata petani yang pernah mengikuti pelatihan dan siap berpartisipasi dalam kegiatan ini. Termasuk menanyakan berapa jumlah sapi perah yang mau dikembangkan oleh masyarakat.
"Selama dua minggu ke depan, kami akan melakukan indentifikasi di kecamatan Sinjai Barat, tapi kalau melihat potensi Sinjai Barat, bisa 2 ribu sampai 3 ribu ekor sapi perah bisa dikembangkan," sebutnya.
Sementara itu, mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai, Aminuddin Zainuddin yang turut mendampingi investor turut menambahkan, pengembangan sapi perah memberi multi efek, mulai dari peternak yang memberikan dampak kesejahteraan, termasuk masyarakat yang mengonsumsi susu menjadi sehat.
Rencananya, investor akan menanam investasi sebanyak 500 ekor sapi perah di Desa Barania. Sehingga ke depan, bukan hanya susu Sinjai yang akan dihasilkan, melainkan diolah menjadi keju, mentega, dan sebagainya yang bisa dinikmati masyarakat luas.
"Makanya sekitar 3 orang anggotanya tinggal melakukan survei, door to door ke petani, sehingga petani yang menerima sapi punya kesiapan memelihara. Namanya juga orang menanam investasi maka untung ruginya dihitung betul," pungkasnya. (fan/ril)
Sumber : https://www.bonepos.com/?p=72112
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami