Makassar, IDN Times - Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin Makassar mengusulkan kepada pemerintah, agar pembelajaran kebencanaan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan formal.
Kepala Puslitbang Studi Kebencanaan Unhas, Prof Adi Maulana mengatakan, soal kebencanaan sebaiknya jadi pelajaran formal dari tingkat sekolah dasar hingga ke jenjang perguruan tinggi. Dengan begitu, masyarakat bisa melek sejak dini soal isu-isu kebencanaan.
"Kita arus utamakan ini isu-isu kebencanaan. Dalam hal ini, kalau bisa kita jadikan dia semacam mata pelajaran khusus," kata Prof Adi Maulana saat berbincang dengan IDN Times, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga: Puslitbang Kebencanaan Unhas Petakan 4 Jenis Ancaman Bencana di Sulsel
1. Studi kebencanaan penting sebagai bekal bagi generasi bangsa
Adi mengatakan pihaknya getol menyuarakan agar pembelajaran kebencanaan dimasukkan ke dalam ruang pendidikan formal. Sebab selama ini, menurut dia, tingkat literasi atau pengetahuan tentang kebencanaan di masyarakat sangat rendah.
"Padahal Indonesia masuk adalah salah satu negara yang paling rawan bencana alam," katanya.
Sejak 2013 lalu, kata Adi, Puslitbang Kebencanaan Unhas mengumpulkan data tentang literasi apa yang tepat ditonjolkan di daerah. Mengingat setiap daerah di Indonesia punya potensi hingga level bencana yang berbeda-beda. Untuk di Sulawesi, secara umum terdapat beberapa potensi bencana, seperti banjir, tanah longsor, gempa, hingga tsunami.
Adi mengatakan pihaknya juga sudah gencar sosialisasikan dan berkampanye soal wacana pembelajaran kebencaan. Mulai dari forum ilmiah, ruang-ruang seminar, hingga pertemuan dengan unsur pemerintah daerah.
"Itu dalam upaya memberikan referensi, paling tidak edukasi kepada yang bekepentingan untuk menambah khazanah pengetahuan tentang kebencanaan," ungkapnya.
2. Indonesia masuk dalam kategori tiga besar tingkat kerawanan bencana di dunia
Indonesia, kata Prof Adi, masuk dalam pertemuan tiga besar lempeng besar tektonik di dunia. Yaitu, lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Posisi geologi itulah yang membuat Indonesia masuk dalam kategori rawan bencana seperti gempa bumi hingga tsunami. Pergerakan dari pertemuan lempeng itu juga yang membentuk 512 gunung api di Indonesia, dan 129 di antaranya gunung api aktif.
"Itu berarti 1/3 gunung aktif di dunia ada di Indonesia. Hasilnya juga kita ada 16 segmen megatrush. Artinya, itu adalah daerah-daerah yang bisa meng-generate tsunami sampai dengan ketinggian 40 meter. Di daratan, kita juga punya tanah longsor," pakar geologi Unhas ini menerangkan.
Fakta-fakta itulah yang menurut Prof Adi jadi alasan seharusnya bisa memasukkan dalam materi pembelajaran kebencanaan di sekolah. Materi kebencanaan, katanya, bukan bermaksud menakut-nakuti. Melainkan, mengajarkan generasi penerus sejak dini, untuk lebih peka dan paham tentang bencana dan pentingnya mitigasi yang harus dilakukan ke depan.
3. Diharapkan 20 tahun ke depan terbentuk generasi yang tangguh dan tanggap bencana
Sulawesi sendiri, lanjut Prof Adi, masuk dalam kategori rawan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi hingga tsunami. Beberapa tahun lalu, dia mewakili Puslitbang Kebencanaan Unhas bahkan telah mengusulkan rumusan literasi kebencanaan ini ke DPR. Pengusulan seiring dengan revisi UU kebencanaan.
Namun kata dia, hingga kini, belum ada respons dari pemerintah pusat terkait usulan hasil kajian, riset dan penelitian tersebut. Padahal ini penting untuk menjadi bekal anak didik agar lebih meningkatkan kepedulian tentang potensi bencana yang mengelilingi Indonesia, dan Sulawesi secara khusus.
"Kalau bisa diajari dari tingkat TK. Kalau masuk dalam kurikulum, kita harapkan dan yakin jika 20 tahun ke depan, itu akan terbentuk generasi bangsa yang tangguh dan tanggap akan bencana," kata Adi.
Baca Juga: Soal Banjir Makassar, Relokasi Warga Jadi Opsi Terakhir
Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/sahrul-ramadan-1/pentingnya-literasi-bencana-masuk-kurikulum-pendidikan-formal
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.




Sosmed Kami