Sleman - Kasus dugaan penganiayaan di Simpang Kronggahan, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Sleman, Yogyakarta Sebelumnya pada Sabtu, 21 November 2020 sebanyak lima terduga pelaku melakukan penganiayaan terhadap dua remaja asal Bantul.
Kapolsek Gamping Komisaris Polisi (Kompol) Heribertus Aan Andrianto mengaku, sampai saat ini petugas masih menelusuri pelaku dugaan tindak pidana penganiayaan tersebut. Terduga diperkirakan berjumlah lima orang.
"Petunjuk yang kami dapat, mereka mengendarai mobil dengan berplat nomor AA 1096. Untuk motif pelaku menganiaya korban masih kami telusuri," kata Kompol Aan kepada wartawan, Minggu, 13 Desember 2020.
Baca Juga:
Di kesempatan yang sama, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman Ajun Komisaris Polisi (AKP) Deni Irwansyah menerangkan, penelusuran kasus dugaan penganiayaan tersebut masih terkendala beberapa hal. Alasanya karena bukti yang diperoleh pihaknya masih minim.
Kendala lainnya kurangnya saksi mata di lokasi kekerasan fisik terjadi. "Minim saksi mata. Tapi yang jelas antara korban dan pelaku ini tidak saling mengenal mereka bertemu saat menunggu lampu merah," ucap AKP Deni.
Petunjuk yang kami dapat, mereka mengendarai mobil dengan berplat nomor AA 1096.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Gamping mengatakan, dua korban yang mengalami nasib pahit ini adalah Novan Julitusta, 22 tahun dan Muhammad Bahruzal, 18 tahun. Novan mengalami luka memar dan robek pada bagian bibir atas, Bahruzal, menderita luka memar pada bagian bahu kanan dan pinggang. Keduanya merupakan warga yang berdomisili di Palbapang, Kabupaten Bantul.
Usai menganiaya korban, terduga pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang menggunakan kendaraan mobil, kabur melarikan diri. Peristiwa dugaan pengeroyokan bermula, ketika dua korban hendak menuju Magelang, Jawa Tengah mengendarai motor pada Sabtu, 21 November 2020 pukul 06.00 WIB.
Baca Juga:
Sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban berhenti, karena lampu traffic light menyala merah. Kala itu kendaraan mobil plat AA 1096 yang digunakan para terduga pelaku juga berhenti. Tiba-tiba ada tiga orang terduga pelaku turun dari mobil lalu menanyakan tujuan korban Novan.
Tidak hanya itu, terduga juga memaksa korban menunjukkan bukti chat WhatsApp (WA) di ponselnya. "Ketika menunjukan bukti chat, salah satu pelaku lain malah memukul korban menggunakan tangan kosong," ujarnya.
Melihat temannya terluka, korban Muhammad merasa ketakutan kemudian lari meminta pertolongan. Nahas, ada lima orang pelaku mengejarnya lalu menangkapnya korban Muhammad. Kemudian, korban Muhammad dibawa kembali ke Perempatan Kronggahan (TKP). Kekerasan fisik ternyata juga menimpa Muhammad. []
Berita terkait
Sumber : https://www.tagar.id/polisi-masih-dalami-pengeroyokan-dua-pemuda-bantul-di-sleman
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami