
BONEPOS.COM - Banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan jiwa atau mental, namun sayang gangguan tersebut dikenali setelah terlihat pada perilaku yang ditunjukkan secara langsung.
Taukah, gangguan jiwa merupakan sekelompok kondisi yang memengaruhi cara berpikir, perasaan, suasana hati, dan perilaku pribadi Kondisi ini dapat berlangsung secara sementara atau jangka panjang (kronis).
Beberapa jenis gangguan jiwa yang paling umum adalah depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, gangguan makan, dan perilaku adiktif (kecanduan). Untuk menyatakan seseorang menderita gangguan jiwa, diperlukan pemeriksaan oleh psikolog atau psikiater mengenai gejala, pikiran, dan pola perilaku yang dialami penderitanya.
Faktor risiko dan penyebab gangguan jiwa
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab gangguan jiwa secara pasti. Namun, berbagai riset menunjukkan bahwa banyak kondisi gangguan jiwa yang disebabkan oleh kombinasi dari:
Faktor biologis: gangguan fungsi otak akibat genetik, infeksi, cedera kepala, atau gangguan nutrisi.
Faktor psikologis: trauma, rasa kehilangan mendalam khususnya saat anak-anak, ditelantarkan, dan kesulitan berhubungan dengan orang lain.
Faktor lingkungan: perceraian atau kematian, kehidupan keluarga yang berantakan, pergantian tempat kerja atau sekolah, ekspektasi sosial, hingga kekerasan dari lingkungan.
Di samping itu, beberapa orang dengan kondisi tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan jiwa. Berikut adalah faktor risiko yang bisa menjadi penyebab gangguan jiwa:
- Genetik dan riwayat kesehatan jiwa keluarga
- Pengalaman hidup yang pernah dialami, seperti stres atau pernah memiliki riwayat pelecehan, terutama jika trauma terjadi pada masa kanak-kanak
- Faktor biologis seperti terdapat ketidakseimbangan kimiawi di otak
- Cedera otak traumatis
- Janin pada ibu hamil yang terpapar virus atau bahan kimia beracun
- Penyalahgunaan alkohol atau narkoba
- Memiliki kondisi medis serius (kritis) seperti kanker
- Hanya memiliki sedikit teman dan sering merasa kesepian atau terisolasi.
Untuk mendiagnosis masalah gangguan jiwa, ada serangkaian pemeriksaan yang harus dilakukan dengan bantuan dokter atau psikolog, di antaranya:
Riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, tes laboratorium dan evaluasi psikologis. Khusus untuk evaluasi psikologis, pasien akan diminta menjawab pertanyaan mengenai pemikiran, perasaan, dan perilakunya.
Cara mencegah gangguan jiwa
Gangguan jiwa dapat dicegah dengan sejumlah tindakan untuk senantiasa menjaga kesehatan jiwa atau mental Anda. Berikut adalah beberapa hal yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jiwa Anda.
1. Cukup tidur
Para ahli menemukan adanya keterkaitan antara masalah tidur dengan meningkatnya risiko gangguan jiwa. Kurang tidur juga dapat memengaruhi kemampuan otak dalam berkonsentrasi, belajar, dan tetap tenang.
Orang dewasa sebaiknya tidur sekitar 8 jam setiap malamnya supaya otak tetap dapat berfungsi baik dan kesehatan mental senantiasa terjaga.
2. Meluangkan waktu untuk diri sendiri
Anda bisa mencoba meluangkan waktu untuk melakukan apa yang Anda sukai, terutama di tengah penatnya kesibukan sehari-hari.
Kegiatan ini dapat sejenak menyingkirkan rasa penat, cemas, dan khawatir dari pikiran Anda sehingga memberi kesempatan jiwa atau mental Anda untuk beristirahat dan tetap sehat.
3. Berolahraga
Olahraga secara rutin dapat membantu menjaga kebugaran fisik dan dapat memberikan dorongan positif untuk kesehatan mental.
Olahraga membuat otak menghasilkan hormon endorfin dan serotonin yang bisa meningkatkan suasana hati. Berolahraga secara teratur dapat menurunkan tingkat stres, kecemasan, hingga depresi.
4. Kelola stres
Stres telah menjadi bagian dalam kehidupan dan dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, jika Anda tidak dapat mengendalikannya, kondisi ini dapat menjadi penyebab gangguan jiwa.
Sempatkan diri Anda untuk melakukan kegiatan atau aktivitas untuk mengelola stres dan menenangkan pikiran. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu meditasi, latihan pernapasan, yoga, berolahraga, menikmati hobi, dan aktivitas lain untuk bersantai.
5. Menjalankan diet sehat
Segala jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi dapat memengaruhi setiap bagian tubuh, termasuk otak. Makanan bergizi dan bernutrisi tinggi mampu membantu tubuh lebih berenergi dan menjaga fungsi otak supaya tetap prima.
6. Membangun kepercayaan diri
Rasa kepercayaan diri dan harga diri yang rendah, dapat menjadi faktor penyebab gangguan jiwa. Maka dari itu, cobalah untuk menerima diri Anda apa adanya.
Jangan pernah membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Galilah potensi Anda dan jadilah versi terbaik dari diri Anda sendiri. Hal ini akan dapat membangun kepercayaan diri dan membuat Anda lebih menghargai diri sendiri.
7. Bersosialisasi
Aktif bersosialisasi dapat membantu Anda terhindar dari perasaan kesepian dan terisolasi yang dapat meningkatkan risiko gangguan jiwa. Bersosialisasi secara rutin dengan teman atau kerabat dapat membuat Anda memiliki sense of belonging (rasa memiliki).
8. Meminta bantuan
Saat mulai merasakan tekanan atau sesuatu berlangsung di luar kuasa Anda, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan. Jangan tunda lebih lama karena bisa saja kondisi mental Anda kian memburuk tanpa disadari.
Bicaralah dengan orang terdekat yang dapat dipercaya. Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mengatasi masalah dan mencegah terjadinya gangguan jiwa.
Jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut seputar penyebab gangguan jiwa, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Sumber : https://www.bonepos.com/?p=66315
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami