SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pembahasan studi kelayakan atau Feasibility Study (FS), jadi kendala pembangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Makassar.
Anggota Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Instalasi Pengelolaan Sampah Kota Makassar, Saharuddin Ridwan, mengatakan FS atau studi kelayakan bisnis mesti dilakukan terlebih dahulu.
Untuk melihat apakah ada kecocokan dengan proyek prestisius itu. Sehingga, kata Saharuddin, Tidak bisa langsung disepakati begitu saja.
"Ini kita mau FS-nya dulu diselesaikan, kan ini masih belum," ungkapnya.
Sejauh ini, tahap studi kelayakan belum dilakukan lantaran masih menanti persetujuan dari Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin. Namun, kata dia, sudah ada satu investor yang telah siap melakukan FS.
Ialah Zhongde Waste Technology. Perusahaan asal Tiongkok ini telah mengajukan surat permohonan untuk studi kelayakan. Melalui perwakilannya di Indonesia, surat itu telah berada di tangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar.
"Sudah ada di DLH, pak Wali tunggu juga dari Japan Internasional Cooperation Agency (JICA)," sambung pria yang akrab disapa Sahar ini.
Sahar berharap, studi kelayakan bisa dilakukan secepatnya. Sehingga proses lelang tender bisa dimulai. Sekaligus melanjutkan pembahasan skema kerjasama proyek.
"Sebelum tender ini harus ada finalisasi studi dulu atau FS-nya, FS itu kan panjang dikerjakan, bisa sampai dua satu tiga bulan," tutup Direktur Operasional (Dirops) PD Pasar Makassar Raya ini.
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Asrul
Sumber : https://www.sulselsatu.com/?p=240398
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami