Tak terbantahkan bahwa bahasa kini semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Ada banyak sekali kosakata atau frasa yang jumlahnya terus bertambah. Tak lain dan tak bukan karena bahasa mengambil peran yang sangat penting, yaitu sebagai alat komunikasi.
Salah satu jenis bahasa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa gaul. Bahasa yang bersifat informal ini menjadi tren di ranah kehidupan remaja milenial. Tak terkecuali dengan anak Makassar. Ingin tahu bahasa gaul yang ada di kota dengan julukan Angin Mamiri ini? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
1. Sampoi mulu'nu
Anak Makassar tentu saja sudah familier dengan bahasa gaul yang satu ini. 'Sampoi mulu'nu' kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti 'beri sampo mulutmu'.
Mungkin kalian sedikit bingung, kok mulut diberi sampo? Sebenarnya ini termasuk idiom yang digunakan ketika kita ingin menyuruh seseorang untuk memperbaiki kata-katanya yang tidak benar. Biasanya, sih dilontarkan dalam konteks bercanda.
"Kemarin ku lihat ko curi ayam." (Kemarin saya lihat kamu mencuri ayam.)
"Sampoi mulu'nu." (Perbaiki kata-katamu.)
2. Jama'jamang bukku
Bahasa gaul yang satu ini memiliki definisi sebagai suatu pekerjaan yang tidak ada gunanya kalau dikerja. Biasanya digunakan kalau ada seseorang yang menyuruh kita melakukan kegiatan yang sia-sia.
"Mending pergiko kerjakan tugas sekolahku." (Lebih baik kamu mengerjakan tugas sekolah saya.)
"Ideh, jama'jamang bukku. Pergiko kerja sendiri." (Aduh, Gak ada gunanya. Kamu saja yang kerja.)
3. Rapa-rapa
Jika kalian melihat seseorang yang sangat tergesa-gesa, 'rapa-rapa' merupakan kata yang paling tepat untuk digunakan. Kata ini ditujukan pada orang yang terlihat terburu-buru dalam melakukan sesuatu dan seringkali mereka berakhir ceroboh dengan perbuatannya.
"Jatuh mko, rapa-rapa duduko bla." (Nah kan, jatuh. Kamu sih, terlalu terburu-buru.)
Baca Juga: 7 Publik Figur Asal Makassar yang Terkenal Sampai ke Tingkat Nasional
4. Panemos
Bahasa gaul yang keempat ini adalah panemos. Kata ini merujuk pada seseorang atau sesuatu yang berhasil membuat kita marah dan emosi.
"Panemosna itu temanmu. Jengkelka liatki." (Temanmu bikin orang emosi. Saya jengkel lihat dia.)
5. Gammaranu
Kalau kalian ingin tahu salah satu ungkapan pujian dalam bahasa gaul anak Makassar, 'gammaranu' adalah jawabannya. Kata ini memiliki arti sebagai 'kamu keren'. Cocok untuk memuji temanmu yang tampil keren, bukan?
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor's picks
"Deh, gammaranu tadi." (Duh, tadi kamu keren sekali.)
6. Kammanjo cika'
Bahasa gaul yang satu ini digunakan ketika seseorang menjelaskan sesuatu dan kita mengerti perkataannya. Kalau diterjemahkan ke Indonesia artinya menjadi 'oh seperti itu sobat'.
"Oh kammanjo cika', mengertima sekarang." (Oh seperti itu sobat, saya mengerti sekarang.)
7. Assala kauji
Assala kauji merupakan ungkapan yang berarti 'asal kamu saja' atau 'terserah kamu'. Ketika seseorang berkata seperti ini, ia menggantungkan keputusannya pada lawan bicaranya. Tapi, biasanya juga digunakan ketika seseorang mulai jengkel dan pasrah, hingga ia memutuskan untuk mengakhiri percakapan dengan kata ini.
"Saya ngikutja. Assala kauji." (Saya cuman ngikut. Terserah kau saja.)
8. Lending
Kata yang satu ini hits banget di kalangan anak muda Makassar. Lending memiliki arti sebagai sepasang muda-mudi yang sedang berada di masa kasmaran dan sering menghabiskan waktu berdua. Kalau dalam Bahasa Indonesia, kata ini mirip dengan 'bucin' ya.
"Nda bosan-bosanmu berdua lending terus." (Ngak bosan-bosannya kalian berduaan terus.)
9. Majuko gondrong!
Di Makassar, rambut gondrong seringkali menjadi penggambaran orang yang berani dan bernyali besar. Sehingga muncul sebuah ungkapan 'majuko gondrong' yang ditujukan bukan hanya pada orang berambut gondrong, melainkan umum.
Ungkapan ini memiliki arti kurang lebih seperti 'majulah, kau berani'. Biasanya digunakan ketika memprovokasi suatu perkelahian.
"Natantangko, majuko gondrong!" (Dia menantangmu. Ayo maju! kamu berani.)
10. Pabertel
Dan yang terakhir adalah pabertel, kata yang lumayan sering dituturkan oleh anak milenial Makassar. Kata ini ditujukan pada seseorang yang suka bicara mengenai hal-hal yang tidak benar atau bisa dibilang gemar berbohong.
"Pabertel ki itu do', jangko percaya apa nabilang." (Dia itu tukang bohong. Jangan percaya sama apa yang dia bilang.)
Selain menjadi sebuah tren di kehidupan milenial, bahasa gaul juga menjadi bagian dari budaya yang dapat menjadi ciri khas suatu wilayah. Tak terkecuali dengan Kota Makassar yang punya beragam bahasa gaul. Kalau punya teman atau keluarga asal Makassar, sesekali gunakan ungkapan yang di atas, ya!
Baca Juga: 8 Peribahasa Makassar tentang Kehidupan, Yuk Cari Tahu Maknanya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Sumber : https://www.idntimes.com/life/education/maghfirah-nurpadila/bahasa-gaul-makassar-c1c2
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami