Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyikapi ramainya aksi unjuk rasa di daerahnya terkait penolakan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja. Nurdin menyatakan sangat menghargai aksi para mahasiswa dan buruh tersebut.
Nurdin mengamini bahwa aksi penolakan tersebut murni dilakukan untuk memperjuangkan aspirasi rakyat berkaitan dengan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Sebab menurutnya, omnibus law ini memang kontroversial.
"Kami memahami hal itu sebagai wujud panggilan nurani, kecendekiawanan selaku insan kampus," kata Nurdin melalui video singkat, Kamis (9/10/2020) malam.
Baca Juga: Alasan Mahasiswi Makassar Getol Demo Tolak Omnibus Law hingga Malam
1. Aksi harus dijaga tetap damai
Aksi unjuk rasa di sekitar Jalan Sultan Alauddin, Makassar. IDN Times/Sahrul RamadanMenurutnya, aksi ini benar-benar harus dijaga agar tetap berada pada tempatnya. Dia meminta aksi demo tidak melenceng dari tujuan semula yakni untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, apalagi hingga berujung ricuh.
"Tetap pada tempatnya, tujuan semula dan berjalan dengan damai terkait taat aturan dan tidak menjadi anarkis," ujar Nurdin.
2. Nurdin ingatkan demonstran tetap patuhi protokol kesehatan.
Ribuan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). IDN Times/Irwan IdrisKarena masih di masa pandemik COVID-19, Nurdin memohon kepada demonstran tidak melupakan protokol kesehataan. Karena jika tidak, itu bisa berdampak pada kondisi kesehatan masing-masing demonstran.
Di sisi lain, dia mengingatkan aparat keamanan agar memastikan pengamanan unjuk rasa tanpa kekerasan.
"Juga kepada petugas kepolisian dari lubuk hati yang paling dalam, saya sangat berharap bisa menjaga aksi unjuk rasa ini. Dan saya meminta untuk tidak melakukan tindakan-tindakan represif atau kekerasan demi terciptanya suasana yang kondusif," kata Nurdin.
3. Unjuk rasa berujung bentrok
Demo penolakan Ombibus Law di depan Kampus UMI Makassar, Kamis (8/10/2020). IDN Times/Asrhawi MuinDiketahui, omnibus law UU Cipta Kerja ini telah disahkan melalui sidang paripurna DPR RI pada 5 Oktober 2020 lalu. UU ini disahkan tanpa persetujuan fraksi Demokrat dan PKS.
Setelah disahkan, Omnibus Law ini seketika langsung menuai pro dan kontra. Gelombang penolakan dari buruh dan mahasiswa pun bermunculan dari berbagai daerah termasuk di Sulawesi Selatan.
Unjuk rasa di Makassar, Sulawesi Selatan, terpusat di depan gedung DPRD Sulsel. Unjuk rasa ini bahkan sempat diwarnai bentrok antara aparat dan massa.
Baca Juga: HIPMI Sulsel Sambut Positif Pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja
Sumber : https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/ashrawi-muin/nurdin-abdullah-minta-demo-uu-ciptaker-taat-aturan
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami