ojol wanita semarang rentan korban pelecehan seksual


Semarang - Ojek online (ojol) wanita di Kota Semarang rentan menjadi korban pelecehan seksual pria iseng penumpangnya. Tak hanya secara verbal, para pekerja informal perempuan tersebut juga rawan menerima pelecehan secara fisik.

Ketua Ladies Grab Bike Semarang, Deboraty, 50 tahun, mengakui driver ojol cewek riskan jadi incaran pria hidung belang. Aksi itu lazim terjadi saat proses mengantar penumpang, khususnya pada malam hari.

"Modusnya macam-macam, ada yang duduknya nempel-nempel, megang-megang bagian tubuh tertentu yang itu jelas tidak layak dilakukan penumpang hingga terus terang mengajak kencan," tutur dia kepada Tagar, Kamis, 17 September 2020.

Menyikapi hal ini, Deborati telah meminta para ojol cewek, khususnya yang tergabung di Ladies Grab Bike Semarang, untuk lebih berhati-hati menyikapi sikap berlebihan penumpang tanpa mengurangi pelayanan transportasi. 

Awalnya ngobrol biasa, terus mulai pegang-pegang sambil bilang tubuh mbak kok masih kencang ya.

Selain itu, pengawasan intens terus dilakukan lewat grup komunikasi sesama ojol perempuan. Grup ini akan memantau pergerakan anggotanya selama 24 jam. 

"Lewat komunikasi ini lah kami memantau pergerakan kawan-kawan, apalagi yang biasa ngalong atau bekerja pada malam hari. Kami pantau pergerakan mereka, sehingga ketika ada sesuatu yang mencurigakan di tengah perjalanan, kami dan para ojol lain yang terdekat bisa memberi bantuan cepat," ujar dia.

Selain itu, anggota Ladies Grab Bike Semarang juga telah diinstruksikan untuk segera minta bantuan ke kantor polisi dan TNI terdekat jika menerima perilaku yang tak pantas dari penumpang. Sebab, tidak hanya pelecehan seksual, ojol wanita juga rentan jadi korban kejahatan lain.

"Hindari jalanan sepi dan lebih baik tidak menerima order dari penumpang sama yang sebelumnya telah melakukan hal tak pantas," ujar dia.

Wiji Haryati, salah satu ojol perempuan di Semarang, berbagi cerita sejumlah pengalaman tak mengenakkan dari pria iseng. Pernah suatu hari saat mengantar penumpang ke kawasan Semarang Utara, penumpang prianya mengajak kencan ketika tiba di tempat tujuan.

"Awalnya ngobrol biasa, dia nanya-nanya terus tentang saya. Kemudian saat tahu saya single parents, di tempat tujuan dia minta ditemani sampai malam dengan imbalan uang. Saya tolak dengan halus, saya sampaikan masih mau kejar setoran, dan langsung buru-buru pergi," ucap wanita dua anak ini.

Baca juga: 

Lain hari, ia kembali menerima hal tak pantas dari penumpang pria iseng yang beda. Kali ini di tengah perjalanan. Penumpangnya sudah menunjukkan gelagat perilaku tidak terpuji dengan duduk mepet. Beberapa kali diingatkan untuk jaga jarak tetap tidak digubris.

"Akhirnya saya kebut motor dan lewatkan jalan yang ada polisi tidur atau jalan yang rusak. Ternyata dia takut dan akhirnya mau duduk jaga jarak," ujar dia.

Pengalaman serupa diceritakan Anik, 42 tahun, ojol perempuan asal Gayamsari. Hampir mirip dengan perilaku yang pernah diterima Wiji, Anik mengaku penumpang prianya mencoba menjelajahi bagian-bagian tubuhnya.

"Awalnya ngobrol biasa, terus mulai pegang-pegang sambil bilang tubuh mbak kok masih kencang ya. Saya langsung kebut motor dan sampaikan akan teriak jika melakukan hal yang sama lagi. Dia takut, langsung duduk mundur," tuturnya tersenyum. []

Berita terkait



Sumber : https://www.tagar.id/ojol-wanita-semarang-rentan-korban-pelecehan-seksual

Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.