
BONEPOS.COM, MAKASSAR - Penerapan Perwali Nomor 36 resmi diberlakukan Senin (13/7/2020), hari ini. Pengawasan dilakukan selama 24 jam alias non stop.
Setiap perbatasan Kota Makassar diawasi ketat para personel gabungan.
Sebanyak 11 posko perbatasan serta 4 posko penindakan disiapkan untuk mengawal pelaksanaan Pembatasan Pergerakan antar wilayah, baik akses keluar maupun akses masuk ke Kota Makassar.
Terkait hal tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin meninjau langsung kesiapan dan melakukan simulasi di salah satu perbatasan Alauddin- Gowa, Minggu (12/7/2020).
Pada peninjauan ini, Rudy mengecek sejumlah skema dan cara kerja para petugas di lapangan dalam melakukan edukasi, pengawasan dan penindakan terhadap warga yang melintas di perbatasan.
Persiapan sudah kita matangkan, termasuk kesiapan 7.950 personel gabungan, baik itu TNI Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BPBD, camat lurah, termasuk sejumlah elemen masyarakat yang akan ikut menjadi edukator terhadap warga.
"Kita mengecek kesiapannya di lapangan, dan meminta kepada seluruh petugas agar mengedepankan sikap humanis, lakukan pendekatan persuasif. Dengan usaha bersama yang kita lakukan ini, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama kurva penyebaran Virus Covid-19 ini dapat kita landaikan, khususnya di Kota Makassar," beber Rudy.
Dalam simulasi tersebut, petugas gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, Dishub, Satpol,BPBD, serta Dinas Kesehatan menemukan sejumlah penggunakan jalan yang melintas tidak menggunakan masker untuk kemudian diberhentikan dan diberi edukasi secara langsung.
"Kita beri edukasi tentang pentingnya menggunakan masker di tengah pandemi ini. Kenapa pembatasan ini kita lakukan, tidak lain untuk mempersempit peluang penyebaran Covid-19. Ingat, Kota Makassar itu adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan barometer ekonomi Sulawesi Selatan. Sehingga kita tidak ingin daerah luar yang sudah bersih dan sudah hijau, berkunjung ke Makassar, lantas pulang dari Makassar membawa virus Corona," paparnya.
Rudy melanjutkan, bagi warga yang punya keperluan masuk Makassar agar menyertakan surat keterangan bebas Covid-19 diterbitkan rumah sakit atau puskesmas di daerah asalnya.
"Begitu juga yang mau keluar Makassar, kita batasi juga. Kami bersama Pak Dandim dan Pak Wakapolres memastikan kesiapan di lapangan. Insya Allah aturan Perwali ini kita berlakukan secara efektif," ucap Rudy.
Rudy berharap proses pemeriksaan di perbatasan berlangsung cepat sehingga tidak membuat pengguna jalan tidak terganggu. Namun ia juga berharap masyarakat bisa memahami bahwa proses ini bagian dari upaya untuk melindungi warga dari pandemi yang kini masih mewabah.
Target utama dari Perwali 36 ini menurutnya untuk mempercepat pengendalian wabah Covid-19 di Kota Makassar secara khusus.
"Sebisa mungkin tidak prosesnya tidak menghambat aktivitas masyarakat. Kita akan melakukan pemeriksaan di beberapa titik dan kita upayakan pemeriksaan dilakukan selama 24 jam," tegasnya.
Dalam mengawal Perwali ini, sebanyak 7.950 personel gabungan yang terdiri atas anggota TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Camat Lurah, serta sejumlah elemen masyarakat lainnya akan bekerja di lapangan dan memastikan seluruh aturan dijalankan oleh seluruh warga Kota Makassar. (ril)
Sumber : https://www.bonepos.com/?p=56657
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami