KabarMakassar.com — Banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara dilaporkan 7 Kecamatan terendam banjir, informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Luwu Utara, H. Muslim Muchtar, Selasa (14/7). Dari 7 kecamatan yang terdampak tersebut dilaporkan jika ada 4.202 Kepala Keluarga (KK) dan 15.944 jiwa lebih dari data BPBD Lutra.
"Sementara kita rangkum semua, dari 7 kecamatan ada 4.202 KK dan kurang lebih 15.944 jiwa terdampak yang tersebar di 7 Kecamatan di Luwu Utara," ujar H Muslim.
Kalaksa BPBD Luwu Utara, H Muslim juga menambahkan jika akses jalan terputus sejak kemarin, sehingga ia bersama tim BPBD dan dibantu pihak TNI, Polri dan relawan melakukan upaya pembersihan jalan agar akses yang membawa logistik bisa masuk ke Masama.
"Yang terpentik dari tugas pokok kita saat ini bagaimana bisa akses jalan yang kita utamakan dibersihkan, agar jalur transportasi bisa dilalui. Ada beberapa titik memang jalur tran sulawesi yang terendam banjir dan ketinggian lumpur dijalan hingga 1 meter lebih," tambahnya.
Kalaksa BPBD Lutra juga menyampaikan terima kasihnya kepada pihak pemerintah kabupaten tetangga, Luwu, palopo, Bone dan beberapa kabupaten lainnya yang berangsur-angsur membantu dengan cepat.
"Alhamdulillah kabupaten dengan respek cepat membantu kami, sehingga logistik terpenuhi untuk jumlah korban banjir bandang terdampak, kami sangat paresiasi dari kabupaten tetangga yang membantu," ujarnya.
Untuk diketahui jika lokasi yang terparah dari banjir bandang yakni di Kecamatan Baebunta dan juga Masamba. Dimana luapan banjir air sungai yang meluap di beberapa titik membuat ribuan rumah terseret arus banjir dan menelan korban jiwa. Banjir bandang terjadi pada 13 Juli 2020 saat malam hari.
Dilaporkan pula jika beberapa korban banjir di beberapa titik di 7 kecamatan dilaporkan hilang dan saat ini dalam pencarian tim SAR, BPBD, TNI Polri dan juga tim PMI serta relawan lainnya.
Sosmed Kami