Simposium Asia Tenggara Sukses Diselenggarakan Oleh Tiga Organisasi Besar Di Indonesia


SULSELBERITA.COM. GOWA - Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Serikat Penggiat Konstitusi & Hukum (SIMPOSIUM) Sulawesi Selatan dan South East Asia Academic Mobility (SEAAM) bekerja sama menggelar Simposium Asia Tenggara yang dihadiri oleh kurang lebih tiga ratus peserta yang hadir dengan tema "Problematika Ummat di Tengah Pandemi Covid-19" pada Sabtu, 13 Juni 2020 Via Zoom.

Kegiatan tersebut juga turut menghadirkan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra sebagai Keynote Speaker dan Narasumber dari berbagai negara di Asia Tenggara seperti Prof. Dr. Sukree Langputeh dari Fatoni University (Thailand), Prof. Dr. Gamal Nasir Zakaria dari University Brunei Darussalam, Dr. Suyatno Ladiqi dari Univ. Sultan Zainal Abidin (Malaysia), Dr. Syamsuddin Radjab dari UIN Alauddin Makassar (Indonesia). Adapun selaku moderator Fachrurrozy Akmal, S.H (PKP Kemenkumham Sulsel).

Advertisement

Dalam diskusi tersebut Prof.Yusril menuturkan bahwasanya "Kita semua berharap, Presiden Jokowi dan seluruh jajaran Pemerintahan mampu menangani dan mengatasi penyebaran virus COVID-19 ini dengan tetap menjamin stabilitas sosial dan menjamin stabilitas ekonomi."

Dr. Suyatno Ladiqi juga mengemukakan ada tiga hal yang harus dilakukan manusia untuk mengatasi pandemi. "Pertama, Trust in Science. Kedua, Trust in Public Authority. Dan yang terakhir adalah, Cooperation."

Kemudian Dr. Syamsuddin Radjab juga memaparkan beberapa bias kebijakan Pemerintah dalam penanganan COVID-19 ini salah satunya yaitu "Kebijakan kenormalan baru (New Normal) yang saat ini berlangsung tanpa menimbang syarat yang ditentukan oleh WHO sehingga angka kurva terinfeksi dan kematian semakin tinggi beberapa hari terakhir."

Selain itu salah satu peserta dalam kegiatan tersebut Dr. Fachri Bahmid, S.H, M.H mempertanyakan tentang bagaimana jika negara lebih memilih orientasi menyelamatkan ekonomi ketimbang kemanusia? Apakah ada mekanisme untuk menggugat negara ketika negara lalai dalam menangani Covid-19? Sekaligus memberi apreasi kepada Panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Kegiatan pun ditutup dengan closing statement dari Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra "Saya teringat atas apa yang disampaikan Almarhum Pak Presiden Soeharto kala itu pada tahun 1997 sewaktu saya menjadi speech writer. Beliau mengatakan "Yusril kita ini sebagai sebuah bangsa. Harus pandai-pandai memanfaatkan setiap peluang. Momentum itu tidak terulang dua kali. Dan bagaimana caranya kita mengubah suatu tantangan menjadi sebuah peluang yang dapat menguntungkan kita bersama." Artinya memang betul bahwasanya apa yang terjadi terhadap kita semua saat ini adalah situasi yang tidak menguntungkan, tidak terduga dan tiba-tiba. Tapi kita sebagai umat harus berpikir positif terhadap apa yang terjadi dan mampu mengubah tantangan ditengah pandemi COVID-19 ini menjadi peluang untuk kita bergerak maju kedepan."

Panitia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Narasumber dan juga peserta yang telah meluangkan waktunya, ia juga menambahkan bahwa nantinya akan diadakan lagi Simposium jilid II dengan skala Internasional.

(Red)



Sumber : https://sulselberita.com/?p=47490

Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.