pantai parangtritis belum sesuai protokol corona


Bantul - Ketua Komisi B DPRD Bantul, Wildan Nafis mengaku sudah memantau sejumlah destinasi wisata yang menjadi uji coba new normal. Salah satunya yang menjadi bahan evaluasi adalah kawasan Pantai Parangtritis dan juga sejumlah kawasan pantai lainnya.

Ia mengaku kaget ketika melakukan pantauan langsung ternyata sarana prasarana yang diusulkan oleh Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul tempo lalu belum juga terlihat. Padahal Pantai Parangtritis akan dibuka pada 20 Juni nanti.

"Kemarin ada sidak (inspeksi mendadak) ke sejumlah tempat itu, kami kaget sarana prasarana seperti wastafel dan petugas belum memakai APD. Padahal kawasan Parangtritis akan segera dibuka," katanya ketika dihubungi pada Rabu, 17 Juni 2020.

Menurutnya ketika sidak tersebut memang sudah menemui tempat cuci tangan dan protokol kesehatan lainnya, namun hal itu merupakan hasil swadaya warga setempat yang juga sebagai pedagang di kawasan itu.

"Kami memang menjumpai tempat cuci tangan yang lumayan bagus, posisinya ada di Pantai Parangtritis. Namun itu adalah bantuan dari Badan Otoritas Borobudur bukan dari pemkab," katanya.

Komisi B pun mempertanyakan penggunaan anggaran untuk Covid-19, bidang ekonomi yang di dalamnya terdapat Dinas Pariwisata sebesar Rp 15 miliar. Karena faktanya tidak ada fasilitas untuk menunjang protokol kesehatan yang dibangun oleh Dinas Pariwisata.

Kalau memang belum siap dan Dinas Pariwisata belum berbuat apa-apa maka kita mengimbau agar Pantai Parangtritis jangan dibuka dahulu.

Selain itu ia meminta kepada Pemkab Bantul akan tidak buru-buru untuk membuka kawasan Pantai Parangtritis jika fasilitasnya belum memenuhi protokol kesehatan. 

"Kalau memang belum siap dan Dinas Pariwisata belum berbuat apa-apa maka kita mengimbau agar Pantai Parangtritis jangan dibuka dahulu sebelum semua fasilitas dibangun oleh Dinas Pariwisata," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul, Aryunadi mengaku tidak habis pikir belum siapnya sarana dan prasarana protokol kesehatan di Pantai Parangtritis padahal dana sudah tersedia.

"Dananya itu kan ada, kenapa harus dipersulit untuk menunjang protokol kesehatan. Apalagi bupati ingin Parangtritis dibuka pada pertengahan bulan Juni ini," ucapnya.

Ia mengapresiasi sosialisasi penetapan protokol kesehatan oleh Dinas Pariwisata sudah cukup berhasil. Para pelaku wisata sudah menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun, menggunakan masker hingga membuat jarak antar pengunjung. "Masyarakat sudah bergerak namun Pemkab Bantul malah lambat. Ini namanya kan terbalik. Seharusnya pemkab malu," ungkapnya. []

Berita terkait



Sumber : https://www.tagar.id/pantai-parangtritis-belum-sesuai-protokol-corona

Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.