Mataram - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meminta setiap mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi untuk tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dari rumah secara daring. Hal itu disampaikan melalui telekonferensi Mendikbud, Senin, 15 Juni 2020 terkait KBM di tengah pandemi Corona atau Covid-19.
Keputusan tersebut berlaku untuk seluruh universitas di Indonesia terlepas dari zona wilayahnya. Menurut Nadiem, perguruan tinggi punya potensi mengadopsi belajar jarak jauh lebih mudah daripada pendidikan menengah dan dasar.
"Mengenai pendidikan tinggi, tahun akademik tetap dimulai Agustus 2020 tapi pembelajaran di semua zona masih daring, belum belajar tatap muka," kata Nadiem.
Dalam situasi Covid-19 ini yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan.
Beberapa kegiatan kampus yang terkait dengan persiapan kelulusan mahasiswa, seperti penelitian di laboratorium, praktikum, studio, bengkel, dan sejumlah kegiatan yang membutuhkan mesin dan peralatan lainnya, diperbolehkan untuk melakukan KBM secara tatap muka.
"Kalau ini aktivitas prioritas yang berdampak pada kelulusan, masing-masing pemimpin perguruan tinggi bisa mengizinkan aktivitas mahasiswa ke kampus hanya untuk itu," ujarnya.
Hal itu dilakukan agar tidak menghambat proses kelulusan mahasiswa tahap akhir di tengah pandemi Covid-19. "Dalam situasi Covid-19 ini yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan. Prinsip dasar itu yang kita gunakan," ujar pendiri Gojek itu.
Sementara itu, Nadiem juga telah menetapkan sekolah yang masuk dalam kawasan zona merah, orange, dan kuning belum diperbolehkan untuk melakukan KBM secara tatap muka.
Keputusan tersebut merujuk pada data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per Senin, 15 Juni 2020 yang menyatakan sekitar 429 kota/kabupaten masih berada pada zona merah, orange, dan kuning.
Sebanyak 94 persen peserta didik tetap melakukan KBM secara daring. Sementara sisanya, sebanyak 6 persen peserta didik yang berada di zona hijau sudah diperbolehkan melakukan KBM di sekolah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
"Untuk zona merah, kuning, dan orange ini merepresentasikan pada saat ini 94 persen daripada peserta didik di pendidikan usia dini, dan menengah. 94 persen dari peserta didik kita tidak diperkenankan pembelajaran tatap muka karena masih ada risiko penyebaran Covid-19," ujar Nadiem melalui telekonferensi, Senin, 15 Juni. []
Berita terkait
Sumber : https://www.tagar.id/nadiem-makarim-perguruan-tinggi-tetap-belajar-daring
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami