KabarMakassar.com — Pemilihan Walikota Makassar yang akan dilaksanakan 9 Desember 2020 mendatang akan berbeda dari Piwalkot sebelumnya. Karena akan dilaksanakan dengan standar protokol kesehatan karena di tengah pandemi Covid-19. Hal ini akan menjadi tantangan bagi bakal calon yang akan bertarung. Terutama meningkatkan kualitas pesta demokrasi dan kuantitas partisipasi pemilih.
Tiga nama yang digadang-gadang bakal bertarung pada Pilwalkot Yaitu Munafri Arifuddin atau APPI, Dany Pomanto atau DP, serta Syamsul Rizal atau Deng Ical berbagi kita dalam Diskusi Newsroom KabarMakassar, Hari ini.
Hal itu disampaikan oleh sejumlah narasumber pada diskusi online Kabar Makassar yang mengangkat tema "Pilwalkot di Tengah Pandemi", Selasa (16/6). Mereka yang menjadi pembicara yakni Danny Pomanto, Syamsu Rizal, Munafri Arifuddin dan penanggap adalah Pakar Komunikasi Politik UIN Alauddin Makassar Firdaus Muhammad dan Manager Strategi dan Operasional JSI Nursandy Syam.
Pada kesempatan itu, Danny Pomanto mengatakan pesta demokrasi sangat terkait dengan membangun kepercayaan kepada masyarakat. Karena itu, kata dia, seluruh bakal calon yang akan bertarung pada Pilwalkot Makassar akan mempersiapkan strategi yang matang untuk membangun kepercayaan masyarakat.
"Saya kira seluruh bakal calon akan membangun kepercayaan pada panggung Pilwalkot ini. Sehingga siapa pun yang masuk dan bertarung pada arena nantinya memiliki tugas agar partisipasi masyarakat pada Pilwalkot menjadi lebih baik di tengah pandemi. Sehingga kualitas pesta demokrasi di Makassar tetap terjaga dengan baik," kata Danny.
Ia menilai jika masyarakat Kota Makassar sudah sangat cerdas. Karena itu, Danny meyakini jika masyarakat tidak akan membiarkan partisipasinya pada Pilwalkot tidak disalurkan. Apalagi, kata dia, masyarakat Kota Makassar hari ini telah belajar bagaimana kepemimpinan Kota Makassar yang hanya dipimpin oleh Penjabat (Pj) Walikota.
"Kekosongan pemimpin di Kota Makassar memberikan gambaran bagaimana masyarakat mengalami banyak masalah. Maka dari itu saya meramalkan jika partisipasi Pilwalkot nantinya akan lebih baik. Tentu saja, seluruh bakal calon juga mengajak konstituen, pemerintah dan penyelenggara pemilu saling bekerjasama," pungkasnya.
Sementara itu, Syamsu Rizal mengatakan sebagai kandidat yang akan maju pada Pilwalkot, dirinya akan mempersiapkan segala hal yang diperlukan. Karena, kata dia, pemerintah melalui penyelenggara pemilu baik KPU dan Bawaslu sudah melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya adalah terkait regulasi dalam bentuk Perppu.
"Sebagai kandidat, tentu kita akan bersiap karena kan pemerintah sudah bekerja dengan menerbitkan Perppu. Karena itu, sekarang tugas para bakal calon ini adalah membantu pemerintah dalam mensukseskan Pilwalkot Makassar untuk semua lapisan masyarakat. Terutama juga untuk melakukan adaptasi diri sesuai dengan protokol kesehatan agar teredukasi juga dengan baik," kata Deng Ical–sapaan akrab Syamsu Rizal.
Deng Ical menilai partisipasi pemilih pada Pilwalkot dapat ditingkatkan jika seluruh bakal calon memberikan harapan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Terutama, kata dia, para bakal calon, pemerintah, dan penyelenggara pemilu itu bekerjasama dalam memberikan jaminan kesehetan dan penerapan protokol kesehatan.
"Saya kira untuk partisipasi pemilih itu tidak ada soal, yang jelas dengan catatan bahwa pemerintah, penyelenggara, bakal calon, hingga tim sukses memberika edukasi yang baik tentang pelaksanaan Piwalkot dengan standar protokol kesehatan. Yang paling utama bagi saya, ada pada kekuatan bakal calon dalam memberikan edukasi dan harapan bahwa dengan memilih kehidupan masyarakat itu menjadi lebih baik," jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Munafri Arifuddin. Appi-sapaan akrab Munafri Arifuddin mengatakan jika Pilwalkot adalah pesta bagi masyarakat Kota Makassar dalam menentukan nasib selama lima tahun ke depan. Karena itu, bakal calon harusnya memperlihatkan kepada masyarakat tentang konsep maupun ide yang akan dilaksanakan sehingga dapat berdampak positif kepada masyarakat.
"Kalau ini dilakukan, maka tentu saja masyarakat akan datang berbondong-bondong ke TPS untuk memberikan hak suaranya. Karena itu, kita ada untuk seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakan karena ini pesta seluruh masyarakat, kita hadir untuk berubah dan melakukan perbaikan yang masih kurang," kata Appi.
Untuk itu, Appi mengingatkan agar jangan karena alasan pandemi Covid-19 sehingga ada masyarakat yang kehilangan hak pilihnya. Appi menilai tidak boleh dengan alasan Covid-19 ada masyarakat yang tidak dapat berpartisipasi pada Pilwalkot Makassar. Sebagai contoh, kata dia, masyarakat yang ada di rumah sakit maupun tahanan harus tetap diwajibkan ikut berpartisipasi.
"Untuk itu perlu ada kreatifitas bakal calon, terutama perbaikan konten sosialisasi sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Baik yang sedang sakit, maupun yang lainnya. Terutama soal perbaikan konten virtual. Tapi ini juga harus dikontrol karena jangan sampai ini menjadi bahan untuk saling mencaci maki, ini tidak boleh dilakukan karena kualitas Pilwalkot menjadi lebih baik," terangnya.
Kampanye Virtual Belum Efektif
Manager Strategi dan Operasional JSI Nursandy Syam mengatakan dengan diputuskannya pelaksanaan Pilwakot di tengah pandemi Covid-19 maka seluruh bakal calon melakukan penyesuai terkait dengan cara dan pola kampanye denga protokol kesehatan. Kata dia, jika isu kesehatan hanya mengemuka pada tes kesehatan bakal calon maka sekarang hampir segala aktifitas berbaur protokol kesehatan.
"Calon harus memikirkan strategi untuk memformulasikan untuk kerja-kerja elektoral. Sebenarnya banyak yang berpandangan, Pilkada 2020 itu adalah Pilkada virtual tapi pada dasarnya pemilu 2014 maupun 2019 sebarnya itu sudah masuk. Mungkin saja yang berbeda hanya soal volume penetrasinya seiring dengan adanya batasan ruang pertemuan tapi ini berdampak baik pada bakal calon yang sudah memiliki popularitas," kata Sandy.
Walau demikian, Sandy mengingatkan bahwa kampanye terbuka atau sosialisasi dengan cara tatap muka tidak bisa digantikan dengan kampanye dan sosialisasi secara vritual. Karena, kata dia, sentuhan emosional tatap muka terbukti lebih efektif dan lebih dalam daripada kampanye yang dilaksanakan secara virtual.
"Masyarakat itu lebih senang disapa langsung oleh bakal calon yang akan bertarung. Makanya sebisa mungkin para calon memikirkan bagaimana strategi dan pendekatan yang efesien untuk memikat hati para pemilih. Memang kampanye virtual okey, tetapi pola-pola generik yang selama ini biasa dilakukan tetap harus berjalan agar tetap linier," kata Sandy.
Pakar Komunikasi Politik UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad menilai bahwa Danny Pomanto, Syamsu Rizal, Munafri Arifuddin sudah memiliki track record maupun pengalaman dalam berkontestasi di Pilwalkot Makassar. Karena itu, ketiga bakal calon ini sudah memiliki sosial politik yang bagus dan mudah diterima oleh masyarakat Kota Makassar.
"Pak Danny, Pak Appi, maupun Deng Ical ini sudah berpengalaman berpartisipasi. Sehingga secara langsung sudah memiliki modal sosial politik dan bahkan pemetaan politik bahwa pada bagian mana nanti kekuatan itu difokuskan. Jadi sisa menunggu bagaimana Pak Danny, Pak Appi, maupun Deng Ical memelihara agar imunitas politik tetap terjaga hingga akhir pertarungan," kata Firdaus.
Menurutnya, bakal calon harus cepat melakukan akselerasi perubahan pola komunikasi politik maupun kampanye politik. Kata dia, hal ini penting untuk tetap mempertahankan eksistensi ketokohan setiap bakal calon di tengah pandemi Covid-19. Ia mengaku hal ini lebih mudah dilakukan oleh Danny Pomanto, Syamsu Rizal, dan Munafri Arifuddin karena sudah memiliki kepopuleritasnya yang baik.
"Misal Pak Danny bersimpuh berdoa, Deng Ical yang mempopulerkan politik kemanusiaan, maupun Pak Appi dengan kegiatan sosial adalah kegiatan yang baik untuk merawat ketokohan. Ini adalah bentuk adaptasi sosialisasi pada new normal sehingga dapat menginjeksi masyarakat dalam situasi pandemi. Penting juga bagi calon untuk melakukan inovasi agar partisipasi pemilih meningkat," pungkasnya.
Sumber : https://www.kabarmakassar.com/inilah-jurus-appi-dp-dan-deng-ical-pada-pilwalkot-di-tengah-pandemi/
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami