FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Polda Sulsel sedang menyelidiki dugaan adanya mark up harga paket sembako bantuan Covid-19 Dinas Sosial (Dissos) Makassar. Ada 60.000 paket yang berasal dari anggaran APBD.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Jaminan Sosial Dissos Makassar, La Heru mengatakan isu yang berkembang mengenai mark up harga pengadaan sembako APBD Pemkot Makassar hanya dugaan. Apalagi, kata dia, proses pengadaan sembako berlangsung cukup ketat.
La Heru menyebut dugaan mark up tersebut bukan terjadi di Dissos Makassar. Pun jika ada, kemungkinan hal tersebut terjadi sebelum pihaknya mengambil barang dari penyedia atau distributor.
"Penyedia itu menandatangani berita acara untuk pertanggungjawaban mutlak tentang harga barang yang disesuaikan dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ada di pasar. Jadi kalau bicara mark up itu kami tidak pada posisi itu," sebutnya.
Ia menambahkan, ada juga isu yang berkembang mengenai pengacakan sembako antara APBD dan CSR perusahaan swasta. Namun itu dengan tegas dibantahnya. Disebut sebagai sebuah tuduhan.
"Faktanya tidak ada. Karena semua barang yang kami keluarkan itu lewat berita acara. Jadi semua itu terkontrol," kuncinya. (isman/fajar)
Sumber : https://fajar.co.id/2020/05/31/dugaan-mark-up-paket-sembako-dissos-makassar-kami-tidak-di-posisi-itu/
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami