Denny Siregar: Mudik Vs Pulang Kampung


Saya aja paham kok beda mudik dan pulang kampung yang dimaksud Jokowi. Kata "mudik" dan "pulang kampung" itu kalau secara "arti kata" jelas sama, yaitu sama-sama pulang ke daerah asal. Tapi dalam masa pandemi ini, istilah itu sengaja dibedakan. Catat ya, selama masa pandemi atau wabah.

Pulang kampung diartikan sebagai seseorang yang bekerja di sebuah kota besar. Dia biasanya pulang ke rumahnya, entah setiap hari, entah setiap bulan atau setahun sekali.

Saya termasuk orang yang sering pulang kampung, karena bekerja di kota A tapi rumah di kota B.

Nah di masa pandemi ini, karena kota tempat saya bekerja kena PSBB, saya harus pulang kampung untuk waktu lama. Kenapa? Karena di kota tempat saya bekerja sudah tidak ada kerjaan. Jadi saya pulang ke rumah di kota B dan bekerja di rumah.

Mudik itu tidak punya masalah dengan kerjaan dan ekonomi. Dia mudik ke kota B untuk mengunjungi keluarga besarnya, silaturahmi, beramai-ramai pada momen tertentu, biasanya hari besar agama.

Banyak orang yang seperti saya. Mereka pulang, karena di kota tempat mereka bekerja sudah tidak ada kerjaan. Daripada mereka harus tinggal di kota tapi enggak punya kerjaan, ya lebih baik mereka pulang kampung.

Kalau mereka tetap diam di kota, tanpa pendapatan dan pengeluaran yang besar, mereka ini bisa menimbulkan masalah besar, yaitu masalah sosial. Itulah kenapa pulang kampung tidak dilarang.

Nah, kalau mudik beda lagi.

Mudik itu tidak punya masalah dengan kerjaan dan ekonomi. Dia mudik ke kota B untuk mengunjungi keluarga besarnya, silaturahmi, beramai-ramai pada momen tertentu, biasanya hari besar agama.

Ini yang dilarang.

"Lah, kan pulang kampung sama mudik sama-sama punya potensi menyebarkan virus?"

Memang. Tapi lebih mudah mengkarantina orang yang pulang kampung, karena enggak ada kerjaan di kota. Orang ini biasanya sendirian, karena dia kepala keluarga atau pencari nafkah. Mengkarantina satu orang akan lebih mudah dilakukan Pemerintah daerah.

Tapi kalau mudik, biasanya beramai-ramai dalam satu waktu yang sama. Satu keluarga. Dan mereka akan berkumpul dengan keluarga lainnya di satu rumah.

Bayangkan, gimana karantinanya ketika ada beberapa keluarga dari berbagai kota kumpul di satu rumah dalam waktu yang bersamaan?

Repot, kan?

Makanya, daripada nanti merepotkan Pemerintah daerah setempat, ya dilarang lebih bagus. Itu logika berpikirnya.

Analogi sederhananya dalam bahasa Inggris, pulang kampung itu tunggal, sedangkan mudik itu jamak.

Sekali lagi catat, pembeda antara pulang kampung dan mudik ini hanya saat masa wabah dan tidak berlaku selamanya.

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Baca juga:

Berita terkait



Sumber : https://www.tagar.id/denny-siregar-mudik-vs-pulang-kampung

Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.