RAKYATKU.COM - Betapa repotnya berada di posisi Miha Zaheer (18). Gadis itu tertahan di Bandara Frankfurt, Jerman akibat kebijakan lockdown beberapa negara.
Miha adalah gadis keturunan India. Orang tuanya menetap di Dubai, Uni Emirat Arab. Dia mahasiswi University of British Columbia.
Dia sedang dalam perjalanan dari Vancouver ke Dubai. Dia mesti beberapa kali ganti pesawat. Dia antara lain harus transit di Frankfurt, Jerman.
Masalah muncul saat dia tiba di Bandara Frankfurt. Pemerintah Uni Emirat Arab memberlakukan pembatasan orang yang akan masuk ke wilayahnya. Terutama yang berasal dari Eropa.
Orang tua Miha, Arshad dan Urvi, bercerita, Miha naik maskapai penerbangan Eropa dari Bandara Internasional Vancouver pada Kamis (19/3/2020) pukul 01.15 pagi. Satu jam sebelum Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA mengeluarkan penangguhan sementara untuk semua pemegang visa UEA.
Kebijakan itu diambil sebagai langkah pencegahan Covid-19.
Setelah mendengar berita itu, orang tua Miha memeriksa status penerbangan putrinya dengan maskapai dan mereka yakin itu sesuai jadwal.
Miha telah mengeluarkan boarding pass untuk melanjutkan penerbangannya ke Dubai setelah singgah selama empat jam di Frankfurt.
Pesawat mendarat di Frankfurt pada Kamis sekitar pukul 11.00. Orang tua Miha kembali memeriksa maskapai. Mereka juga pergi ke konter imigrasi Dubai di DXB Terminal 3.
"Kami yakin bahwa orang-orang yang transit diperbolehkan bepergian," kata pasangan itu seperti dikutip dari Gulf News.
loading...
"Namun, pada menit terakhir, Miha diberi tahu bahwa dia tidak bisa pergi ke pesawat karena maskapai telah menerima instruksi spesifik. Hanya warga Emirat dan pemegang paspor diplomatik yang dibebaskan dari pembatasan perjalanan," kata mereka.
"Putri kami ketinggalan pesawat dan memesan pada penerbangan berikutnya dengan maskapai lain (yang berbasis di UEA) tetapi dia kembali diberi tahu bahwa dia tidak bisa naik pesawat," tambah mereka.
"Putri kami sekarang terjebak di Bandara Frankfurt. Dia tidak bisa kembali ke Vancouver, karena perbatasan telah ditutup. Dia juga tidak bisa meninggalkan bandara karena dia tidak memiliki Visa Schengen. Dia juga tidak diizinkan untuk terbang ke India (kami pemegang paspor India), karena India menutup siapa pun yang datang dari Eropa sejak 18 Maret. Jadi ke mana anak saya pergi?" tanya mereka bingung.
Arshad dan Urvi mengatakan mereka telah menghubungi staf diplomatik India dan UEA di Frankfurt.
"Mereka sangat membantu dan kami hanya berharap kami bisa segera mendapatkan surat yang bisa kami tunjukkan kepada maskapai untuk membiarkan putri kami naik penerbangan berikutnya ke Dubai," lanjutnya.
Miha stres dan hanya bisa menangis sendirian. Dia juga khawatir terinfeksi Covid-19 di bandara.
"Kami tidak keberatan memasukkannya ke dalam karantina ketat begitu dia tiba. Kami mempercayai otoritas kesehatan di Dubai dan kami selalu merasa dia lebih aman di sini," kata orang tuanya penuh harap.
Lebih dari 24 jam Miha tertahan di Bandara Frakfurt. Dia hendak pulang kampung karena kampusnya diliburkan sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran virus corona.
Sumber : http://news.rakyatku.com/read/182264/2020/03/21/terjebak-di-bandara-frankfurt-gadis-ini-menangis-karena-stres-orang-tuanya-memelas
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami