Beritaku,Id, Kisah Islami – Kaum Tsamud dalam Kisah Nabi Saleh, Melanjutkan Kisah 25 Nabi dan Rasul, salah seorang Sahabat Rasulullah yakni Abu al-Tufail, menyampaikan sebuah kisah yang menarik tentang Nabi Shaleh, AS
Dalam kisah Rasulullah SAW dalam perjalanan menyerang Tabuk, beliau memasang tenda di al-Hijr, disaat perkemahan tersebut, beliau bersabda "Wahai orang-orang! Janganlah meminta tanda (sebagai bukti kenabian) kepada Nabi kalian! Umat Shaleh ini meminta nabi mereka untuk mengirimi mereka tanda, dan Allah mengirim mereka unta betina sebagai tanda.
"Pada hari gilirannya (si unta betina) untuk minum, ia masuk di antara mereka dari celah (batu) ini dan meminum air mereka. Pada hari giliran mereka (Kaum Tsamud), mereka akan mendapatkan ini (air) dan akan mengambil susu darinya sebanyak sebagaimana mereka mengambil air sebelumnya. Dengan demikian ia akan keluar dari celah (untuk memberi susu).
Ingkarnya Kaum Tsamud
"Namun mereka menjadi tidak taat kepada perintah Tuhan mereka dan melukainya (si unta betina), jadi Allah menjanjikan kepada mereka hukuman setelah tiga hari. Itu adalah janji dari Allah dan tidak salah. Maka Allah menghancurkan mereka semua, di Timur dan Barat, kecuali terhadap satu orang yang berada di tempat suci Allah. Tempat suci Allah melindunginya dari hukuman Allah."
Sahabat kemudian bertanya "Dan siapakah orang itu, wahai Rasulullah?"
Dia berkata, "Abu Righal."[2]
Dalam hadis lain, yang diriwayatkan oleh at-Thabrani, Rasulullah bersabda, "Orang terdahulu yang paling celaka adalah pemotong unta (Nabi Shaleh)."[3]
Riwayat diatas adalah hal yang terjadi di Zaman Nabi Shaleh dan Kaum Tsamud .
Kehadiran Nabi Shaleh, dapat di lihat dari masa Nabi Nuh, dalam waktu yang cukup dekat.
Meskipun dalam kitab Alquran tidak dijelaskan waktu antara peristiwa banjir besar pada masa Nabi Nuh sampai munculnya kaum Tsamud.
Akan tetapi turunan kaum ini masih sangat dekat dengan Nuh. Umur umat pada zaman ini, sangat panjang.
Setelah bahtera perahu besar Nuh sampai di Gunung Al-Judi kemudian berlabuh di sana.
Nuh menginginkan dakwah diseluruh bumi, maka kepada ketiga anaknya yang lelaki dibagi dunia ini menjadi 3.
Pembagian Wilayah Oleh Nuh
Dalam riwayat disebutkan, bahwa kepada Sem Bin Nuh, dia mendapatkan bagian tengah bumi yaitu daerah Yerusalem, Sungai Nil, Sungai Eufrat, Tigris, Sayhan, Jayhan (Gihon), dan Fayshan (Pison) berada.
Daratan itu mulai di Pison ke timur Sungai Nil, dan dari daerah dari mana angin selatan bertiup sampai ke utara.
Sementara untuk Ham Bin Nuh, dia memberikan bagian (bumi) di sebelah barat Sungai Nil dan daerah-daerah yang melampaui wilayah tempat angin barat bertiup.
Dari ketiga putra Nuh tersebut, adalah keturunan dari Sem yang menenpati Yerussalem memiliki turunan dua kaum penyembah berhala.
Kedua kaum yang dimaksud tersebut adalah Kaum Ad dan Kaum Tsamud. Ad dan Tsamud sendiri nama orang yang masih keturunan Nabi Nuh, yang dianggap sebagai tokoh pada kaumnya.
Berikut ini adalah silsilah dari Ad: Ad bin Uz bin Aram bin Sem bin Nuh. Sementara itu, silsilah dari Tsamud adalah: Tsamud bin Gether bin Aram bin Sem bin Nuh.
Allah kemudian mengutus dua nabi kepada kedua kaum tersebut. Untuk Kaum Ad, Allah mengutus Nabi Hud (kisahnya klik disini), dan untuk Kaum Tsamud, Allah mengutus Nabi Shaleh.
Nabi Hud telah menghancurkan kaum Ad, kemudian untuk kerajaan Kaum Tsamud menggantikan kaum Ad.
Tidak jauh beda dengan kaum Ad, kaum Tsamud yang bergelimangan harta, melakukan pendzaliman dan kejahatan menjadi merajalela, hukum dunia atau hukum rimba berlaku.
Hal ini juga diungkapkan di dalam Alquran:
"Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan." (Q.S 7: 74). (PH)
Kaum Aad dan Tsamud ini mendiami daerah yang sekarang daerah Hijaz di Arab Saudi saat ini.
Sampai saat ini disana masih ditemukan pahatan aksara Arab, Aramiya, Yunani, dan Romawi, dengan gambaran bangunan yang mewah telah menjadi reruntuhan, peninggalan kaum Aad dan Tsamud.
Dalam riwayat lain, kaum Tsamud adalah kaum terkuat dan berumur panjang, yang dikaruniakan kekuatan oleh Allah SWT, suatu ketika bangunan rumah yang mewah runtuh, dan menimpa mereka, namun karena kuatnya sehingga tidak mengalami apa-apa.
Bahkan mereka membuat rumah dengan melubangi dan memotong gunug-gunung, sebagai tempat tinggal mereka, mereka memahat gunung-gunung tersebut.
Allah SWT berfirman, "Dia menempatkan kamu (Kaum Tsamud) di bumi; kamu membuat pada dataran-dataran rendahnya jadi bangunan-bangunan besar, dan kamu pahat gunung-gunungnya menjadi rumah-rumah." (Q.S 7: 74)
Karya Kaum Tsamud
Bisa dibayangkan ketika gunung-gunung disatukan untuk menjadi satu rumah, yang luas dan nyaman serta asri sebagai tempat tinggal mereka.
Saat ini, dalam sebuah laporan wisata, bekas tempat tinggal Kaum Tsamud dengan gunung berbatu terlihat seolah menyambut pengunjung.
Batu-batu super besar itu berdiri tegak memisah dan ada pula yang menyatu berbentuk bukit.
Pada tahun 2008, UNESCO mengesahkan Madain Salih, atau yang mereka sebut dengan The archaeological site of Al-Hijr, sebagai salah satu situs warisan dunia (World Heritage Site).
Zaman penggalian sumur dimulai pada zaman ini, hal ini terlihat terdapat beberapa sumur untuk menjadi sumber air pertanian, dan saat ini masih bisa dijumpai hingga sekarang ini.
Awalnya kaum Tasmud adalah kaum yang taat setelah Kaum Ad dibumihanguskan, kemudian mereka membangun sebuah peradaban dan kemegahan, dengan rumah dan istanah yang megah, sebagai awal perkembangan arsitektur.
Namun kemegahan yang dimiliki membuatnya lalai dari Allah SWT, dan kembali menyembah berhala.
Kisah Nabi Shaleh dengan Unta Betina dari Batu
Silsilah lengkap Shaleh adalah: Shaleh bin Ubaid bin Asif bin Masikh bin Ubaid bin Khadir bin Tsamud bin Gether bin Aram bin Sem bin Nuh.
Diutus untuk meluruskan niat dan keimanan kaum Tsamud agar menyembah hanya Allah SWT.
Firman All SWT "Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).'." (Q.S 11: 61)
Dari seruan Nabi Allah tersebut, hanya sebagian yang beriman kepada Allah, dan sebagian besar mencemooh Nabi Shaleh, dan menganggapnya orang tidak waras, seperti mereka memperlakukan Nabi Nuh dan Hud sebelumnya.
Nabi Shaleh sebagai seseorang yang bijaksana, suci, berakhlak baik, dan sangat dihormati oleh mereka.
Menolah Dakwan Nabi Shaleh AS
Kaum Tsamud, tidak percaya dengan Shaleh AS, mereka menganggap hanyalah seorang penyihir, maka dari itu mereka meminta untuk mengeluarkan mukjizatnya.
Dengan angkuh kaum Tsamud yang memiliki keahlian memahat gunung dan membuat relief hidup dan mearik, maka kaum ini memintanya untuk menciptakan sesuatu yang lebih indah dari itu.
Kaum Tsamud berkata, "Jika engkau benar, tunjukkanlah kepada kami suatu tanda."
Mereka kemudian membawa Nabi kesuatu tempat dan menunjuk sebuah batu karang dan memintanya,
"Mintalah kepada Tuhanmu untuk membuatkan unta betina, yang harus sepuluh bulan hamil, tinggi, dan menarik. Buatkanlah dari batu itu untuk kami supaya kami mengetahui bahwa anda bukanlah penyihir"
Shaleh menjawab, "Lihatlah sekarang! Jika Allah mengirimkan kalian apa yang kalian minta, seperti yang telah kalian harapkan tersebut, akankah kalian beriman kepada apa yang telah aku datangkan kepada kalian, dan beriman kepada risalah yang telah aku sampaikan?"
Mereka menjawab, "Ya."
Shaleh kemudian mengambil sumpah dari mereka tentang hal ini, lalu berdoa kepada Allah SWT untuk mengabulkan permintaan mereka.
Allah kemudian memerintahkan batu itu untuk membelah diri, dan memunculkan unta yang hamil sepuluh bulan. Ketika mata mereka menatapnya, mereka kagum. Mereka melihat hal yang hebat, pemandangan yang indah, kekuatan yang menakjubkan dan bukti yang jelas.
Kisah Nabi Shaleh, Unta Betina dari Batu
Unta betina tersebut, keluar dari batu beserta anaknya, dengan bulu yang lebat dan sangat menarik.
Unta yang berbeda dengan unta lainnya, karena jika minum maka mampu menghabiskan semua air sumur, serta menghasilkan susu untuk ribuan orang kaum Tsamud.
Dalam ayat Alquran, dikatakan, "Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih." (Q.S 7: 73)
Kehadiran Unta tersebut, membuat pengikut Nabi Shaleh makin bertambah, sementara disisi lain, kaum kafir semakin sakit hati dan iri dengan hal tersebut, maka mereka menyusun rencana untuk membunuh Unta betina tersebut.
Namun Allah memberikan bencana, dengan gempa dan meruntuhkan bangunan-bangunan mereka, lenyap ditelan bumi.
1500 rumah habis oleh gempa yang melanda, dan tertinggal hanya 110 orang yang setia menjadi pengikut Nabi Shaleh, AS
Kehebatan Kaum Tsamud :
- Membangun bangunan yang megah
- Membangun dengan menyatukan beberapa gunung, memahat atau membelah gunung sebagai tempat bangunan megah
Sumber : https://beritaku.id/?p=30039
Makassar.Online Kumpulan berita terkini harian Makassar dan Sekitarnya terbaru dan terlengkap dari berbagai sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami