Sempat Dikira Ustaz, Debt Collector Ini Marah saat Lututnya Dipegang Bupati Aceh Barat


RAKYATKU.COM - Datang dengan peci dan berjenggot tebal, pria itu dipersilakan masuk ke pendopo. Dari tampangnya, sedikit mirip dengan salah seorang dai kondang.

Pria itu adalah Zahidin. Datang bersama beberapa rekannya. Di sebuah meja, mereka disambut ramah Bupati Aceh Barat, Ramli MS.

"Saya kira mereka akan membicarakan masalah majelis taklim," kata Ramli saat menggelar konferensi pers, Kamis (21/2/2020).

Saat berbincang, situasi berubah. Zahidin ternyata bukan ulama dan tidak sedang berbicara tentang majelis taklim atau urusan keagamaan. Ternyata, datang menagih utang.

Dia mengaku datang mewakili Akrim, tim sukses Ramli pada pilkada. Katanya, bupati berutang Rp279 juta guna kepentingan pelantikannya sebagai bupati terpilih tahun 2017.

Zahidin tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa surat utang. Ngotot meminta Ramli untuk membayarnya. Pada sisi lain, Ramli merasa tidak punya utang.

Pertemuan itu berubah panas. Bupati Aceh Barat, Ramli MS dan Zahidin terlibat perdebatan. Lalu, secara tak sengaja, Ramli menyentuh lutut Zahidin. Mereka memang duduk berhadapan di antarai meja.

"Jangan pegang lutut saya," bentak Zahidin.

Ramli yang sudah tersulut emosi balik membentak. Berbicara dengan suara tinggi.

Tiba-tiba keduanya berdiri dari kursi masing-masing. Di sinilah, Zahidin mengaku dipukul Ramli. Namun, dibantah bupati.

"Saat dia berdiri tangan Zahidin sudah siap mengarah kepada saya, lalu saya dengan cepat mendorong tangannya agar tidak mengenai saya sambil berdiri. Sehingga tidak benar jika saya memukulnya, tetapi hanya mendorongnya saja," elak Ramli MS.

Video perkelahian yang terjadi di pendopo bupati di kawasan Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan itu sempat beredar. 

Zahidin dari Bakongan, Aceh Selatan. Dia datang Selasa sore (18/2/2020) jelang magrib.

Kepada bupati, Zahidin menyebut, Ramli sukses jadi bupati berkat doanya juga. 

"Saat itu Akrim juga memberikan kerbau sama saya untuk kenduri dan Alhamdulillah bapak jadi bupati," kata Ramli menirukan Zahidin.

Menariknya, surat utang yang ditunjukkan Zahidin berkop "Jurnal Bhayangkara News".

Ia mengira surat Jurnal Bhayangkara News yang ditunjukkan kepadanya itu merupakan surat tugas media yang pernah ia disposisikan kepada Sekretariat Daerah (Sekda) setempat untuk ditelaah.

Terpisah, Zahidin mengaku dikeroyok hingga babak belur. Dia lantas menceritakan kronologi pemukulan tersebut.

Bupati Ramli, kata dia, sempat berbicara dengan nada tinggi. "Saya bilang o jangan besar suara. Dia pikir saya takut saat dia mengertak saya, sehingga dia memegang kerah baju saya," katanya.

"Saya bilang jangan pegang-pegang saya. Saat itu langsung menghantam saya yang mengenai wajah sebelah kiri. Setelah itu langsung dikeroyok," jelas Zahidin.

Dia mengaku dikeroyok hampir 20 orang, seperti yang terlihat dalam video. Sementara kawan-kawannya melarikan diri.



Sumber : Rakyatku.Com

Makassar.Online Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.