Komentar Imam Besar Masjid New York Soal Muazin yang Ditikam di London


Terkini.id, Jakarta Penikaman terhadap seorang pengumandang azan atau muazin di Masjid Raya London pada Kamis 20 Februari 2020 kemarin mengundang kecaman dari berbagai pihak, salah satunya Imam Besar Masjid New York, Shamsi Ali.

Pendiri Pesantren Nur Inka Nusantara Madani Amerika Serikat  itu mengecam dan mengajak semua pihak terkhusus masyarakat Muslim untuk tetap waspada.

“Khususnya di musim politik saat ini di Amerika, Islam akan kembali menjadi isu yang seksi untuk diperdebatkan. Ini dengan sendirinya sering memicu kemarahan sebagian warga,” jelas pria kelahiran Kajang Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan itu kepada terkini.id, Jumat 21 Februari 2020.

Ditanya soal tanggapan atas kejadian tersebut, Utteng begitu panggilan Shamsi Ali ini menyatakan tentu sangat menyedihkan bahwa di tengah upaya mempromosikan dialog antar umat beragama terjadi kekerasan-kekeraan seperti ini.

“Hal ini tentu harusnya meluruskan pandangan yang selama ini berkembang bahwa orang-orang Islamlah yang radikal. Ternyata radikalisme itu menjadi isu besar semua kalangan, termasuk bangsa Barat,” sambung pendiri pesantren pertama di Amerika ini.

Editor Pick

Ia juga berharap agar saatnya menghentikan untuk selalu menuduh Islam dan orang Islam. Masanya untuk bekerjasama untuk menghadapi tantangan bersama itu.

“Di sisi lain saya juga menghimbau agar tetap optimis dan yakin bahwa Allah akan selalu bersama dan kemenangan akan selalu berpihak pada kebenaran,” tegas Shamsi Ali.

Sebelumnya diberitakan kalau Muazin Masjid Raya London atau lebih dikenal dengan sebutan Central Mosque itu ditikam saat mengumandangkan azan salat Asar sekira pukul 15.10 waktu setempat.

Muazin yang berusia sekitar 70 tahun itu mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke rumah sakit.

Kepolisian London mengungkapkan, kondisinya digambarkan dalam keadaan tidak kritis. Pelaku telah ditahan dengan sangkaan mencoba melakukan pembunuhan.

Melansir dari bbc, pernyataan Kepolisian London menyebutkan bahwa seorang laki-laki berusia 29 tahun, yang diyakini berada di masjid untuk salat, telah ditahan “dengan sangkaan mencoba melakukan pembunuhan”.

Disebutkan pula bahwa dia kini ditahan di satu kantor polisi di pusat kota London.

“Untuk saat ini, kami tidak memperlakukan insiden sebagai serangan teroris,” kata Kepolisian London.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, melalui unggahan di Twitter mengatakan bahwa dirinya sangat sedih mendengar telah terjadi serangan di Central Mosque.

“Sungguh sangat disayangkan kejadian ini terjadi, apalagi di rumah ibadah. Doa saya bagi semua yang terdampak oleh insiden ini,” kata PM Johnson.



Sumber : Terkini.ID

Makassar.Online Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.