WAJO, GOSULSEL.COM – Bupati Wajo, Amran Mahmud menerima penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah. Penghargaan bidang keberhasilan melaksanakan program percepatan pembangunan ketahanan keluarga itu diwakili Desa Pasaka, Kecamatan Sabbangparu, Wajo.
Wajo menerima penghargaan bersama delapan daerah lainnya, yakni Makassar, Maros, Pangkep, Bulukumba, Parepare, Soppeng, Jeneponto, Enrekang dan Luwu di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (27/12/2019).
Pada kegiatan yang mengusung tema “Membangkitkan Semangat Pergerakan Perempuan Indonesia untuk Berdaya”, Gubernur Nurdin Abdullah dalam sambutannya mengajak kepada seluruh khalayak untuk menghargai perempuan, terutama ibu yang telah melahirkan dan istri yang mendampingi hingga sukses.
“Semangat perjuangan kaum perempuan Indonesia tersebut sebagaimana tercermin dalam lambang berupa setangkai bunga melati dengan kuntumnya, yang menggambarkan, kasih sayang kodrati antara ibu dan anak, kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak dan kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara,” kata Nurdin Abdullah membacakan sejarah singkat Hari Ibu.
Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud berharap, penghargaan tersebut bisa menjadi motivasi dan spirit bagi desa dan kelurahan untuk terus berinovasi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Tentu ini akan menjadi penyemangat untuk kita terus membina seluruh komponen masyarakat. Utamanya kepada pemberdayaan ibu – ibu agar betul – betul bisa produktif mengambil bagian dalam pembangunan. Mari kita bersama – sama melaksanakan pembangunan dan selamat hari ibu ke 91, semoga senantiasa eksis ikut partisipasi dalam pembangunan,” kata Amran Mahmud.
Selain Amran, pada kegiatan itu Wajo diwakili oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wajo Sitti Maryam, Camat Sabbangparu dan Kepala Desa Pasaka, Balli Rawang.
Balli Rawang mengungkapkan, keberhasilan Desa Pasaka meraih penghargaan tersebut tidak lepas dari kelengkapan administrasi kependudukan, buku nikah dan BPJS yang telah dimiliki warga.
Sedangkan untuk ketahanan keluarga yang dinilai adalah upaya keluarga dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
“Sebenarnya ada 28 indikator yang dinilai dan ditanyakan tim verifikasi dan monitoring yang diacak kepada 15 KK dari 120 KK yang masuk pembinaan, dan Alhamdulilah kita memenuhi 28 indikator tersebut,” terangnya.(*)
Sumber : Gosulsel
Makassar.Online Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami