GOWA, GOSULSEL.COM–Proyek preservasi Poros Gowa-Takalar terus disorot. Proyek milik Balai Besar Peningkatan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar itu diduga beraroma korupsi.
Contohnya pekerjaan pelebaran jalan dan pengerjaan saluran air ( U-ditch ) tahap kedua. Ada indikasi bahan U-ditch tidak sesuai dengan spesifikasi standar nasional yang dipersyaratkan.
Proyek yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2019 itu juga tidak transparan. Tak ada papan proyek yang dipasang oleh pelaksana.
Ketua LSM Masyarakat Pemantau Anggaran dan Kinerja Aparatur Negara (MAPANKAN) Sulsel, M Taufan mengungkapkan bahwa pengadaan U-ditch dan coper pada proyek tersebut seharusnya berkualitas K250.
“Tapi kenyataan di lapangan diduga kuat U-ditch dan Coper yang dipasang berkualitas rendah. Dibawah K250. Banyak U-ditch dan Coper yang didatangkan ke lokasi proyek dalam keadaan pecah atau retak, pretel, dan semennya rontok,” beber Taufan, Jumat, (20/12/2019)
Begitupun pada pekerjaan penggalian. Langsung dilakukan pemasangan U-ditch tanpa melakukan penguatan struktur penopang. Sehingga pemasangan tidak sesuai spesifikasi teknik.
Taufan juga menilai proses pengawasan proyek yang dikerjakan oleh PT Catur Prima Nusantara itu lemah. “Diduga kuat ada kongkalikong terkait pekerjaan tersebut. Terindikasi adanya korupsi berjamaah,” tegasnya.
Terpisah, PPK III Metro Makassar BBPJN XIII Malik mengakui memang ada banyak U-ditch yang rusak. Namun, kata dia, yang rusak itu sudah diganti oleh pihak kontraktor.
“Yang rusak itu sudah diganti. Kita juga tegaskan tidak akan membayar pekerjaan yang rusak di lapangan,” katanya.(*)
Sumber : Gosulsel
Makassar.Online Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
Sosmed Kami